Kecemasan Tokoh Dan Mekanisme Pertahanan Diri Dalam Cerpen Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu) Karya Djenar Maesa Ayu (Kajian Psikologi Sastra) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Kecemasan Tokoh Dan Mekanisme Pertahanan Diri Dalam Cerpen Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu) Karya Djenar Maesa Ayu (Kajian Psikologi Sastra)

Kecemasan Tokoh Dan Mekanisme Pertahanan Diri Dalam Cerpen Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu) Karya Djenar Maesa Ayu (Kajian Psikologi Sastra)

Pengarang : Andi Saputro - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2015
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui Kecemasan Tokoh dan Mekanisme Pertahanan Diri dalam Cerpen Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu) Karya Djenar Maesa Ayu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan atau suatu fenomena. Penulis berusaha menganalisis bentuk-bentuk kecemasan yang dialami oleh tokoh utama dalam cerpen tersebut. Penyajian data dalam penulisan skripsi ini berupa kata-kata, kalimat, dialog (percakapan), penggalan dialog dan paragraf yang menggambarkan konflik tokoh utama dalam kumpulan cerpen tersebut. Sumber data yang diperoleh yakni melalui buku kumpulan cerpen Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu) Karya Djenar Maesa Ayu. Adapun kumpulan cerita tersebut diantaranya Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu), Mandi Sabun Mandi, Moral, Menyusu ayah, Cermin, Saya adalah Seorang Alkoholik!, Staccato, Saya di Mata Sebagian Orang, Penthouse 2601, dan Payudara Nai Nai. Hasil penilitian yang diperoleh dalam kumpulan cerpen Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu), penulis menemukan terdapat kecemasan objektif dan kecemasan neurotik. Kecemasan objektif dalam kumpulan cerita tersebut lebih dominan dibandingkan dengan kecemasan neurotik. Sementara untuk pertahanan diri dari kecemasan objektif tokoh lebih banyak mempertahankan dirinya dengan mekanisme pertahanan diri Agresi dan Apatis, sehingga pertahanan ini lebih dominan dibandingkan dengan pertahanan diri yang lain. Kemudian urutan selanjutnya pertahanan diri yang digunakan yakni Sublimasi, Proyeksi, Represi, Pengalihan, Rasionalisasi, Reaksi Formasi dan Fantasy dan Steorotype tokoh tidak banyak digunakan. Sementara pertahanan Regresi sendiri merupakan data yang paling sedikit diantara semua data.

Tidak Tersedia Deskripsi

Detail Informasi