
Mitos Upacara Ritual Tarian Bedewa Suku Tidung Kecamatan Sembakung (Kajian Semiologi Roland Barthes)
Pengarang : Hendro Listantono - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2016XML Detail Export Citation
Abstract
Skripsi ini berjudul Upacara Ritual Tarian Badewa Suku Tidung Kecamatan Sembakung (Kajian Semiologi Roland Barthes). Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui makna mitos dalam upacara ritual Tarian Badewa di Kecamatan Sembakung. Mitos yang terdapat dalam upacara ritual Tarian Badewa ini menarik untuk diteliti, karena memiliki banyak simbol-simbol yang menarik untuk diungkap demgan menggunakan kajian Semiologi Roland Berthes dan merupakan suatu tradisi yang belum pernah diteliti. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah berupa wawancara dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari informan yang berkompeten dalam bidangnya dan seorang pelaku ritual Tarian Badewa, serta bukti fisik berupa dokumentasi berupa peralatan ritual dan video hasil wawancara. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam, teknik simak, dan teknik catat. Data analisis dengan menggunakan analisis semiologi Roland Barthes , dengan menerapkan teori pembentukan mitos yang dilakukan dalam lima tahapan. Berdasarkan hasil analisis pada upacara ritual Tarian Badewa di Kecamatan Sembakung menggunakan kajian semiologi degan menerapkan 5 tahap pembacaan mitos, yaitu Penanda (Signifier), Petanda (Signified), Pemaknaan Tanda Denotatif (Dennotative Sign), Connotative Signifier Pemaknaan Penanda Konotatif (Konsep), dan Connotative Sign (Pemaknaan Tanda Konotatif). Diperoleh sebuah kesimpulan bahwa, pada prosesi penurunan sajian (kelangkang) memiliki makna dari berbagai macam jenis sesajian-sesajian yang diyakini masyarakat pemilik tradisi sebagai suatu syarat wajib saat disuguhkan di tiga tempat: rumah, hutan, dan sungai yang merupakan tempat berlangsungnya prosesi dari tradisi tersebut. Kelangkang serta sesajian-sesajian yang ada didalamnya diyakini oleh masyarakat pemilik tradisi sebagai suatu properti yang merupakan perwujudan dari simbol-simbol yang memiliki makna kehidupan bagi masyarakat dalam setiap penyuguhannya. Sedangkan pada bagian-bagian kelangkang, mantra dan lirik yang diucapkan oleh dayang, serta perlengkapan aksesoris yang digunkan dayang sebagai prosesi ritual tarian badewa memiliki makna simbol yang dijadikan syarat utama yang harus dipenuhi dalam prosesi acara upacara ritual Tarian Badewa.
Tidak Tersedia Deskripsi