Kemampuan Menulis Cerpen Berdasarkan Peristiwa Yang Pernah Dialami Siswa Kelas IX SMP Negeri 10 Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Kemampuan Menulis Cerpen Berdasarkan Peristiwa Yang Pernah Dialami Siswa Kelas IX SMP Negeri 10 Tarakan

Kemampuan Menulis Cerpen Berdasarkan Peristiwa Yang Pernah Dialami Siswa Kelas IX SMP Negeri 10 Tarakan

Pengarang : Nur Setya Waty - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2016
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai kemampuan menulis cerpen berdasarkan peristiwa yang pernah dialami pada siswa kelas IX SMP Negeri 10 Tarakan. Peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini menggunakan populasi dan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas IX SMP Negeri 10 Tarakan yang memiliki 5 kelas IX-1, IX-2, IX-3, IX-4, dan IX-5. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas IX-2 SMP Negeri 10 Tarakan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2016 di kelas IX-2 SMP Negeri 10 Tarakan Tahun Ajaran 2015/2016. Data dalam penelitian ini berupa skor hasil kemampuan menulis cerpen berdasarkan peristiwa yang pernah dialami siswa kelas IX-2 SMP Negeri 10 Tarakan. Sumber data pada penelitian ini terfokus pada seluruh siswa kelas IX-2 SMP Negeri 10 Tarakan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengukuran. Dengan menggunakan instrumen tes berupa tes menulis cerpen. Teknik analisis data menggunakan penilaian hasil belajar. Hasil serta pembahasannya, bahwa pencapaian kemampuan siswa dalam menulis cerpen berdasarkan peristiwa yang pernah dialami pada siswa kelas IX-2 SMP Negeri 10 Tarakan dengan pencapaian nilai rata-rata 75 dengan predikat B (baik) telah mencapai nilai ketuntasan minimal. Hal ini dibuktikan dengan penjelasan untuk penilaian pada setiap aspek dalam menulis cerpen. Aspek yang dinilai berdasarkan isi, organisasi atau penyajian, dan bahasa yaitu; (1) kesesuaian cerita dengan tema mendapat nilai 98 dengan persentase 98% dengan predikat A (sangat baik), (2) kreativitas dalam mengembangkan cerita mendapatkan nilai 76 dengan persentase 76% dengan predikat B (baik), (3) ketuntasan cerita mendapatkan nilai 82 dengan persentase 82% dengan predikat A (sangat baik), (4) penyajian unsur-unsur berupa tokoh, alur, dan latar cerita mendapatkan nilai 79 dengan persentase 79% dengan predikat B (baik), (5) kepaduan unsur-unsur cerita mendapatkan nilai 75 dengan persentase 75% dengan predikat B (baik), (6) kelogisan urutan cerita mendapatkan nilai 89 dengan persentase 89% dengan predikat A (sangat baik), (7) pilihan kata atau diksi mendapatkan nilai 73 dengan persentase 73% dengan predikat B (baik), (8) penggunaan majas mendapatkan nilai 71 dengan persentase 71% dengan predikat B (baik), dan terendah terletak pada aspek (9) penyusunan kalimat mendapatkan nilai 30 dengan persentase 30% dengan predikat E (gagal).

Tidak Tersedia Deskripsi

Detail Informasi