Budaya Masyarakat Minangkabau Dalam Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli (Kajian Sosiologi Sastra) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Budaya Masyarakat Minangkabau Dalam Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli (Kajian Sosiologi Sastra)

Budaya Masyarakat Minangkabau Dalam Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli (Kajian Sosiologi Sastra)

Pengarang : Emilda Agustiah - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2016
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Budaya Masyarakat dalam Novel Memang Jodoh karya Marah Rusli kajian Sosiologi Sastra. Jenis penelitian ini dianalisis dengan teknik penelitian deskriptif kualitatif sumber data penelitian ini adalah novel Memang Jodoh karya Marah Rusli cetakan pertama tahun 2013 dan diterbitkan oleh penerbit Qanita PT Mizan Pustaka. Skripsi difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan unsur budaya masyarakat Minangkabau yang dikaji secara sosiologi sastra, khususnya sosiologi karya sastra. Data yang diperoleh melalui teknik baca, simak, dan catat. Artinya, peneliti membaca teks secara keseluruhan dan mencari data yang menunjukkan unsur budaya, kemudian membuat klasifikasi data berdasarkan indikator yang dibuat. Data yang sudah diperoleh dianalisis dengan cara menginterprestasikan data tersebut kemudian membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya unsur budaya masyarakat Minangkabau dalam novel Memang Jodoh, sebagai berikut: Pertama, bahasa yang meliputi (a) bahasa lisan, yakni sebagai sarana komunikasi antartokoh dalam cerita. (b) bahasa tertulis, yakni berkomunikasi dari jarak jauh dengan media surat. Kedua, sistem peralatan hidup dan teknologi, yang meliputi (a) kereta api, (b) bendi, (c) pedati, dan (d) kapal. Ketiga, sistem mata pencaharian hidup, yang meliputi, (a) ahli pertanian, (b) tukang tenung, dan (c) pedagang kain. Keempat, sistem kemasyarakatan, meliputi (a) sistem kekerabatan, (b) sistem perkawinan, dan (c) sistem hukum. Kelima, kesenian, yang meliputi (a) seni tari, dan (b) seni musik. Keenam, sistem pengetahuan, yang meliputi (a) pendidikan karena ingin menempuh ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ketujuh, sistem kepercayaan, yang meliputi kepercayaan terhadap Tuhan dan kepercayaan terhadap leluhur.

Tidak Tersedia Deskripsi

Detail Informasi