Makna Dalam Upacara Akikah Dan Naik Ayun Suku Tidung Di Desa Menjelutung Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara (Kajian Semantik) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Makna Dalam Upacara Akikah Dan Naik Ayun Suku Tidung Di Desa Menjelutung Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara (Kajian Semantik)

Makna Dalam Upacara Akikah Dan Naik Ayun Suku Tidung Di Desa Menjelutung Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara (Kajian Semantik)

Pengarang : Arpansyah - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2016
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna apa yang terkandung dalam upacara pelaksanaan akikah dan naik ayun suku Tidung di Desa Menjelutung Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara dengan Kajian Semantik. Upacara akikah dan naik ayun adalah sebuah rangkaian upacara adat yang dilaksanakan sebagai ucapan rasa syukur atas kelahiran sang bayi. Data dalam penelitian ini berupa istilah kata atau kalimat yang digunakan dalam upacara akikah dan naik ayun. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah empat informan yang telah direkomendasikan oleh Bapak Arpis, Ketua Adat di Desa Menjelutung, yang berkompeten dalam memberikan informasi. Informan pertama yaitu Bapak Haidir, Kepala Desa Menjelutung, informan kedua adalah Bapak Jailani Sambit, informan ketiga yaitu Ibu Mariamah, dan informan keempat adalah Ibu Nurjainah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata dan kalimat yang berkaitan dengan upacara pelaksanaan akikah dan naik ayun. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan upacara akikah dan naik ayun, sangat syarat akan makna. Pertama dalam upacara naik ayun diperlukan syarat yaitu nasi wasur yang maknanya menetapkan batin sang bayi terhadap pencipta, penduduk yang maknanya agar sang bayi mempunyai kedudukan sebagai pemimpin, busak malai yang maknanya sebagai hadiah, mayang pinang yang maknanya adalah mainan bagi sang bayi, kulambu agung yang memiliki makna sebagai perlindungan bagi sang bayi, bubuan abuk yang maknanya adalah sebagai ucapan rasa hormat sang bayi kepada pencipta, dan berzanji maknanya adalah agar sang bayi senantiasa dilindungi oleh Allah S.W.T. Semua syarat itu juga memerlukan bahan-bahan yang juga mempunyai makna. Sehingga secara keseluruhan akikah dapat dimaknai sebagai ucapan rasa syukur atas kelahiran sang bayi. Sedangkan pelaksanaan naik ayun juga mempunyai syarat yang sama dengan akikah hanya saja dalam pelaksanaan upacara naik ayun ada prosesi menaikkan bayi ke dalam ayunan, dan secara keseluruhan naik ayun (masak indong) adalah penyambutan kelahiran sang bayi kedunia.

Tidak Tersedia Deskripsi

Detail Informasi