Respon Tanaman Wijen (Sesanum indicum L.) Terhadap Penggunaan Jenis Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair (POC) Kulit Pisang | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Respon Tanaman Wijen (Sesanum indicum L.) Terhadap Penggunaan Jenis Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair (POC) Kulit Pisang

Respon Tanaman Wijen (Sesanum indicum L.) Terhadap Penggunaan Jenis Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair (POC) Kulit Pisang

Pengarang : Nova Suryana - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2020
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Peningkatan produksi dapat dilakukan melalui pemanfaatan dan perbaikan tanah marginal salah satunya melalui upaya peningkatan pada lingkungan marginal dengan menggunakan media tanam dan pemberian pupuk organik cair (POC). Tanaman pakis memiliki daya lapuk yang relatif lebih aman dan terjadi secara perlahan, sementara serbuk kayu mempunyai kapasitas pegang air sangat baik. Kulit pisang mengandung unsur P, K, Ca, Mg, Na, Zn. Penelitian ini menggunakan rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Terdapat 9 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Faktor pertama jenis media yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu M0 : tanah + kotoran ayam (2:1), M1 : tanah + kotoran ayam + akar pakis (1:1:1), M2 : tanah + kotoran ayam + serbuk kayu (1:1:1). Faktor kedua terdiri dari 3 taraf perlakuan, yaitu: P1 : 100 ml/ liter air, P2 : 150 ml/ liter air, P3 : 200 ml/ liter air. Data yang diperoleh dilakukan uji anova, data yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam akar pakis maupun serbuk kayu dengan perbandingsn media M2 ( tanah + serbuk kayu + kotoran ayam (1:1:1)) berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan. Aplikasi pupuk organic cair (POC) kulit pisang konsentrasi P2 (150 ml/liter air) meningkatkan pertumbuhan dan produksi. Interaksi M2P2 ((tanah + serbuk kayu + kotoran ayam) + (100 ml/lier air)) menghasilkan kapsul terbanyak sejumlah 258,89/pohon. Sedangkan interaksi M2P3 ((tanah + serbuk kayu + kotoran ayam) + (200 ml/lier air)) menghasilkan biji terberat sebesar 1,24 gram/kapsul.
Kata kunci: Tanaman Wijen, Akar Pakis, Serbuk Kayu, Pupuk Organik Cair Kulit Pisang

Increased production can be done through the use and improvement of marginal soils, one of which is through efforts to improve the marginal environment by using planting media and the provision of Liquid Organic Fertilizer (LOF). Fern plants have relatively safer weathering power and occur slowly, while wood dust has a very good water holding capacity. Banana peels contain elements P, K, Ca, Mg, Na, Zn. The study used Random Group Design with 2 factors. The study was conducted in 9 treatment combinations with 3 times repetition to obtain 27 unit experiments. The first factor was the type of media consisting of 3 treatments namely M0: soil + chicken manure (2:1), M1: soil + chicken manure + fern root (1: 1: 1), M2: soil + chicken manure + wood dust (1 : 1: 1). The second factor consisted of 3 levels of treatment, namely: P1:100 ml / liter of water, P2: 150 ml / liter of water, P3: 200 ml / liter of water. Data obtained from ANOVA test were significantly different from analysis with Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%. The results showed that the growing media of fern roots and wood dust with M2 media comparison (soil + wood dust + chicken manure (1: 1: 1)) significantly affected growth. Application of Liquid Organic Fertilizer (LOF) banana peel concentration P2 (150 ml / liter of water) increases growth and production. M2P2 interactions ((soil + wood dust + chicken manure) + (100 ml / lier water)) produce the most capsules of \ 258.89 / tree. Whereas M2P3 interactions ((soil + wood dust + chicken manure) + (200 ml / liter water)) produce the heaviest seeds of 1.24 grams/capsule. Keywords: Sesame Plant, Fern Root, Wood Powder, Liquid Organic Fertilizer (LOF) of Banana Peel

Detail Informasi