
Analisis Perbandingan R/C Ratio Dan Risiko Produksi Usahatani Sayuran Sawi Dengan Daun Bawang Di Kelurahan Kampung Enam Kecamatan Tarakan Timur
Pengarang : Miftakhul Janna - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2020XML Detail Export Citation
Abstract
Sayuran sawi khususnya di Kota Tarakan sudah banyak di produksi oleh petani. Tanaman sawi di Kecamatan Tarakan Timur merupakan jenis sayuran yang banyak di produksi dengan sebesar 1.761,80 ton. Akan tetapi harga daun bawang di pasaran lebih tinggi di bandingkan dengan harga sayuran sawi. Tingginya harga akan berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan pada petani sayur sehingga hal tersebut berpengaruh juga terhadap untung dan ruginya dalam berusahatani. Selain memperhatikan kegiatan produksi bagian lain yang harus diperhatikan adalah risiko produksi dari usahatani yang dijalankan. Tujuan penelitian adalah menganalisis rasio biaya dan penerimaan yang diterima oleh petani dalam usahatani sayur sawi dan usahatani daun bawang, Menguraikan apa saja sumber risiko produksi dalam usahatani sayur sawi dan usahatani daun bawang, dan menganalisis berapa besarnya risiko produksi dari usahatani sayur sawi dan usahatani daun bawang. Lokasi penelitian di Kelurahan Kampung Enam Kecamatan Tarakan Timur. Teknik penentuan sampel menggunakan Sampling kuota. Jumlah petani yang dijadikan sampel sebanyak 50 petani masing-masing 25 petani sawi dan 25 petani daun bawang. Data yang digunakan dalam skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Hasil dari penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa R/C ratio dari usahatani sawi di Kelurahan Kampung Enam sebesar 1,06, sedangkan R/C ratio untuk usahatani daun bawang sebesar 1,26. Sumber-sumber risiko produksi sawi dan daun bawang yaitu hama dan penyakit, cuaca, kualitas benih, penggunaan pupuk, sumber petani sebagai manajer. Hasil analisis uji T bahwa risiko usahatani sawi dengan usahatani daun bawang tidak terdapat perbedaan. karena nilai Thitung lebih kecil dari Ttabel (0,007 < 0,05) artinya hipotesis H0 diterima usahatani sawi dan daun bawang sama- sama memiliki risiko kecil karena nilai koefisien variasi kurang dari 1.
Kata kunci: R/C ratio, Risiko Produksi, Usahatani
Mustard vegetables, especially in Tarakan, have been produced by many farmers. The mustard plan in east Tarakan District is a type of vegetable that is widely produced, adding up to 1,761,80 tons. In any case, the cost of leeks in the market is higher than the cost of mustard. The significant expense will affect expanding the pay of vegetable farmers so it will like wise influence the benefits and misfortunes in cultivating. Apart from paying attention to production activities, another part that must be considered is the production risk of the farming being carried out. The research objectives were to investigate the proportion of expenses and incomes received by farmers in mustards and leeks cultivating, to describe what the sources of risk of production in mustards and leeks, and to analyze how much risk in the production of mustards and leeks. The research site was in kampung enam village, east Tarakan District. The sampling technique used was quota sampling. The number of farmers sampled was 50 farmers, respectively 25 mustards farmers and 25 leeks farmers. The data used in this research were primary data and secondary data. The results of this research, the researcher concluded that the R/C ratio of mustard farming in kampung enam village was 1.06, while the R/C ratio for leek farming was 1.26. sources of risks for mustard and leek production were pests and diseases, weather, seed quality, the use of fertilizers, sources of farmers as managers. The results of the T test analysis showed that there was no difference between the risk of mustard and leek farming because the value of T count was smaller than T table (0.007 < 0.05), it means that the hypothesis H0 was accepted by the mustards and leeks had a small risk because the coefficient of variation was less than 1. Keywords: R/C Ratio, Production Risk, Farming