Studi Penataan Sistem Jaringan Irigasi Pada Daerah Irigasi Desa Binalawan Kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Studi Penataan Sistem Jaringan Irigasi Pada Daerah Irigasi Desa Binalawan Kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan

Studi Penataan Sistem Jaringan Irigasi Pada Daerah Irigasi Desa Binalawan Kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan

Pengarang : Rasdi - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2019
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Desa Binalawan merupakan desa yang sebahagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani padi.dengan luasan sawah sekitar 37 ha. Untuk memenuhi kebutuhan pengairan sawahnya pemerintah setempat merencanakan peningkatan sarana dan perasarana pada sistem jaringan irigasi. Pada proses pengelolahan data klimatologi dan hidrometri diketahui potensi ketersediaan air menggunakan metode mock untuk mengetahui debit efektif rata-rata dengan keandalan 80% yaitu sebesar 0.191 m3/det. Pada perhitungan kebutuhan air irigasi (NFR) di perlukan data curah hujan efektif selama 10 tahun data pola tata tanaman dengan tanaman acuan yaitu padi. Diketahui bahwa kebutuhan air (NFR) yang terbesar berada pada bulan Januari yaitu sebesar 2.413 ltr/det/ha. Berdasarakan analisis keseimbangan air (Water Balance) pada daerah irigasi desa sebidai dengan menggunakan 4 inflow dapat di simpulkan bahwa dengan debit efektif keandalan 80% dapat mencukupi kebutuhan air irigasi keseluruhan dengan luas daerah layan yaitu 37 hektar. Pada tahap penataan sistem jaringan menggunakan sistem tata nama pada saluran irigasi dan bangunan irigasi pada daerah irigasi tersebut. Selanjutnya adalah menghitung analisa dimensi saluran agar distribusi air irigasi dari sungai primer ke petak sawah lebih efektif.

The Binalawan village is a village where most of the residents make a living as rice farmers, with an area of about 37 hectares of rice fields. To meet the needs of rice field irrigation, the local government plans to improve facilities and infrastructure in the irrigation network system. In the process of managing climatology and hydrometry the data it was known that the potential availability of the water by using the mock method to determine the average effective discharge with a reliability of 80% was equal to 0.191 m3 / sec. In the calculation of irrigation water needs (NFR), required effective rainfall data for 10 years of the data on crop layout patterns with reference plants, namely rice. It is known that the largest water demand (NFR) was on January, amounting to 2,413 liters / det / ha. Based on the analysis the balance of water (keseimbangan air)in the irrigation area of sebidai village by using 4 inflow it can be concluded that with an effective discharge 80% reliability can meet the overall needs of irrigation water with a service area of 37 hectares. At the stage the arrangement of the system network used a nomenclature system on irrigation channels and irrigation buildings in the irrigation area. The Next was calculated channel dimension analysis so that the distribution of irrigation water from primary rivers to rice fields was more effective.

Detail Informasi