Dismenore adalah nyeri menstruasi yang menyebabkan gejala seperti nyeri perut bawah, sakit kepala, diare, nyeri ulu hati, mual, dan muntah. Gejala ini dapat menyebabkan perubahan emosional, kesulitan tidur, gangguan aktivitas, dan konsentrasi. Dismenore berdampak pada fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi, termasuk kelelahan dan kemarahan. Aromaterapi lavender memiliki banyak manfaat dan terdiri dari bahan seperti minyak esensial, alpha linalool, borneol, dan linalyl acetate dalam 100 gram bunga lavender. Bunga lavender didominasi oleh linalool (18-48%) dan linalyl asetat (1-36%). Linalool dapat memberikan efek Anxiolytic (penenang), Analgesik (pereda nyeri), dan linalyl asetat menunjukkan efek sedative dan relaksasi. Penggunaan dua kandungan ini dapat mengurangi kecemasan, gangguan pola tidur, meningkatkan perasaan kesejahteraan, mendukung kewaspadaaan mental serta menekan agresi yang bertindak sebagai relaksasi dan obat penenang sehingga dapat digunakan dengan terapi pereda nyeri (dismenorea). Tujuan Asuhan kebidanan pada remaja ini untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap dismenorea pada remaja putri. Metode yang digunakan ini studi kasus dengan rancangan pre-test dan post-test. Sampel dalam studi kasus ini adalah seorang remaja putri yang mengalami dismenore. Instrument yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS). Hasil Asuhan Kebidanan pada remaja dengan penerapan aromaterapi lavender dapat menurunkan nyari haid (dismenorea) pada remaja putri di puskesmas mamburungan. Sehingga dapat disimpulkan pemberian aromaterapi lavender dapat menurunkan dismenorea pada remaja putri. Diharapkan Asuhan Kebidanan ini dapat memberikan informasi kepada Masyarakat terkait pengobatan secara non-farmakologis dengan menggunakan aromaterapi lavender untuk menurunkan dismenore pada remaja putri.

Kata Kunci: Dismenorea, Aromaterapi Lavender, Remaja Putri

Dysmenorrhea is menstrual pain that brings symptoms like lower abdominal pain, headaches, diarrhea, heartburn, nausea, and vomiting. These symptoms can lead to emotional changes, sleep difficulties, disruptions in activities, and trouble concentrating. Dysmenorrhea impacts physical, psychological, social, and economic aspects, including fatigue and anger. Lavender aromatherapy offers a lot of benefits and consists of ingredients like essential oils, alpha linalool, and linalyl acetate found in 100 grams of lavender flowers. Lavender flowers are dominated by linalool (18- 48%) and linalyl acetate (1-36%). Linalool can provide anxiolytic (calming), analgesic (pain relief) effects, and linalyl acetate shows sedative and relaxation effects. The use of these two components can reduce anxiety, sleep pattern disorders, enhance feelings of well-being, support mental alertness, and suppress aggression, acting as a relaxant and sedative, thus can be used in pain relief therapy (dysmenorrhea). The goal of this midwifery practice on adolescents is to determine the effect of lavender aromatherapy on dysmenorrhea in adolescent girls. The method used is a case study with a pre-test and post-test design with lavender aromatherapy given through inhalation using a diffuser with a dose of 3 drops in 5 cc of water for 15 minutes. The sample in this case study is an adolescent girl experiencing dysmenorrhea. The instrument used the Numeric Rating Scale (NRS). The results of midwifery care for teenagers before the intervention showed a pain scale of 6 (moderate). After being given lavender aromatherapy, the pain scale decreased to 3 (mild). This shows that lavender aromatherapy can help reduce dysmenorrhea in teenage girls. It is expected that this midwifery care can provide information to the community about non-pharmacological treatments using lavender aromatherapy to alleviate dysmenorrhea in teen girls. Keywords: Dysmenorrhea, Lavender Aromatherapy, Teenage Girls