
Pengaruh Penambahan Vitamin C Pada Rotifera Dan Artemia Terhadap Sintasan Larva Kepiting Bakau (Scylla Serrata)
Pengarang : Novita Sari - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Abstrak
Tingkat sintasan larva kepiting bakau (Scylla serrata) selama masa pemeliharaan di hatchery masih tergolong rendah, terutama pada stadia zoea. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya kualitas nutrisi dari pakan alami seperti rotifera (Brachionus plicatilis) dan Artemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan vitamin C pada rotifera dan artemia terhadap kelangsungan hidup (sintasan) larva kepiting bakau. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan berupa perbedaan dosis vitamin C (0 ppm, 200 ppm, 250 ppm, dan 300 ppm). Parameter utama yang diamati adalah sintasan larva selama pemeliharaan dari stadia zoea I hingga crablet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan vitamin C secara signifikan meningkatkan sintasan larva, dengan hasil terbaik diperoleh pada perlakuan dosis 300 ppm. Hasil sintasan stadia crablet tertinggi sebesar 5,83%. Kualitas air selama penelitian masih berada dalam kisaran optimal. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengayaan pakan alami menggunakan vitamin C dapat meningkatkan nutrisi dan memperbaiki tingkat kelangsungan hidup larva kepiting bakau pada stadia Zoea-Crablet.
Kata kunci: Kepiting bakau, rotifera, artemia, sintasan larva, dan kualitas air
Abstract The survival rate of mud crab (Scylla serrata) larvae during the rearing period in the hatchery is still relatively low, especially at the zoea stage. One of the main causes is the lack of nutritional quality of natural food such as rotifers (Brachionus plicatilis) and Artemia. This study aims to evaluate the effect of vitamin C supplementation in rotifers and artemia on the survival rates of mud crab larvae. The study employed a completely randomized design (CRD) with four treatments and four repetitions. The treatments consisted of varying dosages of vitamin C: 0 ppm, 200 ppm, 250 ppm, and 300 ppm. The primary metric monitored was larval survival during the rearing process from zoea I to crablet stages. The findings indicated that the incorporation of vitamin C significantly enhanced larval survival, with optimal outcomes achieved at a dosage of 300 ppm. The highest crablet stadium survival rate was 5.83%. Water quality during the investigation was within the recommended range. This study demonstrates that natural food enrichment with vitamin C can improve nutrition and survival rates of mud crab larvae in Zoea-Crablet stadia. Keywords: Mud crab, rotifers, artemia, larval survival, and water quality.