
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN DISMENORE PADA SISWI DI SMA NEGERI 2 TARAKAN
Pengarang : Fiyona Ergira Amalia - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Dismenore merupakan gangguan menstruasi yang umum dialami remaja putri dan berdampak negatif terhadap aktivitas harian seperti presetasi akademik. Salah satu faktor yang diyakini memengaruhi tingkat dismenore adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan dismenore pada siswi di SMA Negeri 2 Tarakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif analitik dan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 69 siswi kelas XI yang diambil melalui teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Physical Activity Questionnaire Adolescents (PAQ-A) untuk aktivitas fisik dan Numeric Rating Scale (NRS) untuk dismenore. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswi memiliki aktivitas fisik dengan kategori sedang (47,8%) dan dismenore dalam kategori sedang (46,4%). Uji Spearman-rho menunjukkan nilai p=0,081 dan koefisien korelasi -0,211 yang berarti tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan dismenore pada siswi di SMA Negeri 2 Tarakan. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan dismenore pada siswi di SMA Negeri 2 Tarakan.
Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Dismenore, Remaja
Dysmenorrhoea is common menstrual disorder experienced by adolescent girls and hasa a negative impact on daily activities such as academic performance. One factor that is considered to influence the level of dysmenorrhoea is physical activity. This study aims to determine the relationship between physical activity and dysmenorrhoea in female students at SMA Negeri 2 Tarakan. This study used a quantitative approach with descriptive analytic design and cross-sectioal approach. The study sample was 69 students of class XI who were taken through stratified random sampling technique. Data were collected using the Physical Activity Questionnaire Adolescents (PAQ-A) questionnaire for physical activity and Numeric Rating Scale (NRS) for dysmenorrhoea. The result revealed that the majority of schoolgirls had moderate physical activity (47.8%) and moderate dysmenorrhoea (46.4%). The Spearman-rho the showed a p=0.081 value and a correlation coefficient of -0.211, meaning that there was no relationship between physical activity and dysmenorrhoea in female students at SMA Negeri 2 Tarakan. The conclusion of this study indicates that there us no relationship between physical activity and dysmenorrhoea in female students at students at SMA Negeri 2 Tarakan. Keywords: Physicak Activity, Dysmenorrhoea, Adolescents