Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk menghasilkan modul pembelajaran berbasis kearifan lokal dengan mengangkat pohon kapur sebagai materi pembelajaran pada BAB V “Ini Khas Daerahku” untuk siswa kelas IV SDN 003 Malinau Selatan Hilir. Modul dikembangkan sebagai solusi atas kurangnya bahan ajar kontekstual yang memuat potensi lokal di lingkungan sekolah, khususnya di Desa Setarap, Malinau Selatan Hilir. Dengan metode Research & Development (R&D) menggunakan model ADDIE, tahapan ini mencakup Analysis, Design, Development, Implementation, Dan Evaluation. Berdasarkan hasil validasi modul yang dihasilkan masuk dalam kategori sangat layak, dengan rata-rata kevalidan memperoleh presentase skor sebesar 90,96%, berdasarkan penilaian dari ahli media, ahli materi, ahli bahasa dan praktisi. Selain itu hasil angket respon peserta didik untuk kemenarikan modul memperoleh skor 88,13% yang juga termasuk dalam kategori sangat menarik. Modul ini mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam bentuk teks, gambar, ilustrasi, serta kegiatan belajar kontekstual, dan dapat digunakan secara mandiri oleh siswa. Dengan demikian, modul ini dinyatakan layak dan menarik untuk dimanfaatkan pada kegiatan pembelajaran IPAS.

Kata Kunci : Modul Pembelajaran, Kearifan Lokal, Minyak Kapur, Pohon Kapur, IPAS, Kurikulum Merdeka

The main objective of this research is to develop a local wisdom-based learning module by promoting the camphor threes as learning material in chapter V “Ini Khas Daerahku” for the fourth-grade student of SDN 003 Malinau Selatan Hilir. The module was developed as a solution to the lack of contextual teaching materials that contain local pontential in the school environment, especially in SetarapVillage, Malinau Selatan Hilir. Using the research & Development (R&D) method with the ADDIE model, this stage included Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The validation result of the module showed that it was include in the very feasible category, with the everage validity obtaining a percentage score of 90.96%, based on the assessment of media expert, material expert, language expert and practitioner. In addition, the result of the module obtained a score of 88.13% which was also included in the very attractive category. This module incorporates local wisdom values in the form of text, images, illustrations, and contextual learning activities, and can be used independently by students. Thus, this module is considered feasible and interesthing to be used in the learning activities of Natural and Social Sciences (IPAS). Keywords : Learning Modules, Local Wisdom, Camphor Oil, Natural and Social Sciences, Merdeka Curriculum