
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG MENGHADAPI SKRIPSI DI DAERAH PESISIR
Pengarang : Nurul Fazila - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Masa akhir studi merupakan masa kritis pada mahasiswa, karena pada masa ini penuh dengan proses yang menuntut mahasiswa menyelesaikan pendidikan tepat waktu. Stresor yang terus–menerus dihadapi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi dapat berdampak pada kekacauan hormon melatonin dan meningkatnya adrenalin serta hormon kortisol mengakibatkan kualitas tidur pada mahasiswa terganggu. Prevalensi mahasiswa yang mengalami stres di Indonesia sebesar 61,3%. Sekitar 79% percobaan bunuh diri dan gangguan kesehatan akibat stres terjadi pada rentang usia 15 - 29 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang menghadapi skripsi di daerah pesisir. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan desain penelitian deskriptif korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang menghadapi skripsi di Universitas Borneo Tarakan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 348 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian responden memiliki tingkat stres yang berada pada tingkat berat yaitu sebesar 37,6%. Sebagian besar responden memiliki tingkat kualitas tidur yang berada pada tingkat buruk sebesar 65,8%. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kualitas tidur (r = 0,296, p = < 0,001 < 0,05). Tingkat stres yang tinggi akan menyebabkan kualitas tidur yang semakin buruk. Berdasarkan analisa diatas maka terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang menghadapi skripsi di daerah pesisir. Hal ini disebabkan karena kualitas tidur yang dialami mahasiswa sangat dipengaruhi oleh tingkat stres mahasiswa yang menyusun skripsi.
Kata kunci : Kualitas tidur, Mahasiswa, Tingkat Stress
The final-year of study is a critical period for university students, marked by academic pressure and the demand to complete thesis writing on time. Persistent stress during this phase can disrupt melatonin production and increase levels of adrenaline and cortisol hormones, which potentially lead to poor sleep quality. In Indonesia, the prevalence of stress among students is reported at 61,3%, with 79% of suicide attemps and stress-related health issues occurring among individuals aged 15-29. This study aimed to determine the relationship between stress level and sleep quality of the final-year students undertaking thesis writing at Borneo Tarakan University, located in a coastal area. A quantitative, descriptive correlational research design was employed. The study population included the final-year students at Borneo Tarakan University, with 348 participants selected through purposive sampling. Result showed that 37,6% of respondents experienced high stress level, while 65,8% reported poor sleep quality. Statistical analysis revealed a significant correlation between stress level and sleep quality (r= 0,296, p= < 0,001 < 0,05), indicating that higher stress level was associated with poorer sleep quality. These findings indicated that the slepp quality of students was greatly affected by the stress level associated with the thesis-writing process. Keywords : Slepp quality, Final-year Students, Stress level