Eksistensi Majelis Tuntutan Ganti Rugi Dalam Penyelesaian Kerugian Daerah Oleh Pegawai Negeri Sipil Bukan Bendahara/Pejabat Lainnya Di Kabupaten Tana Tidung | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Eksistensi Majelis Tuntutan Ganti Rugi Dalam Penyelesaian Kerugian Daerah Oleh Pegawai Negeri Sipil Bukan Bendahara/Pejabat Lainnya Di Kabupaten Tana Tidung

Eksistensi Majelis Tuntutan Ganti Rugi Dalam Penyelesaian Kerugian Daerah Oleh Pegawai Negeri Sipil Bukan Bendahara/Pejabat Lainnya Di Kabupaten Tana Tidung

Pengarang : Dewi Asriany - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025
XML Detail Export Citation
    TESIS

Abstract

Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis Eksistensi Majelis Tuntutan
Ganti Rugi Dalam Penyelesaian Kerugian Daerah Oleh Pegawai Negeri Sipil
Bukan Bendahara/ Pejabat Lainnya di Kabupaten Tana Tidung. Penelitan ini
menggunakan tipe penelitian hukum normatif, dengan pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan peraturan perundang-undangan (Statute approach).
Berdasarkan hasil penelitian Mekanisme tuntutan ganti kerugian terhadap
pegawai negeri bukan bendahara atau pejabat lain proses penyelesaiannya dapat
dilakukan melalui mekanisme administratif maupun peradilan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2016. Untuk di Kabupaten Tana
Tidung mekanisme tuntutan ganti rugi merujuk pada Peraturan Bupati Tana
Tidung Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan
dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah, dengan cara Penyelesaian
melalui Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM), Surat Keputusan
Penetapan Batas Waktu (SKPBW), Penyelesaian melalui Penerbitan Surat
Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian Sementara (SKP2KS),
Penyelesaian Kerugian Daerah Melalui Majelis. Selanjutnya bahwa kerugian
daerah kabupaten Tana Tidung yang berpotensi kedaluwarsa s.d. semester II
Tahun 2024 kembali hanya 31,72% dan yang tidak kembali 21,94%. Data tersebut
menunjukkan bahwa eksistensi majelis tuntutan ganti rugi dalam penyelesaian
kerugian daerah oleh pegawai negeri sipil bukan bendahara / pejabat lainnya di
kabupaten tana tidung kurang efektif. Hal ini berarti juga pengembalian kerugian
daerah Kabupaten Tana Tidung melalui TP-TGR belum efektif. Dan bila
dicermati penyebab mendasar kondisi tersebut dikarenakan kurangnya sanksi
administratif yang efektif serta rendahnya pemahaman mengenai prosedur hukum
terkait TGR.

Kata Kunci: Eksistensi, Tuntutan Ganti Rugi, Kerugian Daerah, PNS Bukan
Bendahara/Pejabat Lainnya.

This research aims to analyze the existence of the Claims Tribunal in the settlement of regional losses by Civil Servants who are not treasurers or other officials in Tana Tidung Regency. This research employs a normative legal research type, using a statutory approach (Statute Approach). Based on the research findings, the mechanism for claims for compensation against civil servants who are not treasurers or other officials can be resolved through administrative or judicial mechanisms as regulated in Government Regulation No. 38 of 2016. In Tana Tidung Regency, the compensation claim mechanism refers to Regent Regulation No. 44 of 2020 on the Settlement of Treasury Claims and Claims for Compensation of Regional Finance and Assets. The settlement process includes: Resolution through a Statement of Absolute Responsibility (SKTJM), Decision Letter on Time Limit Determination (SKPBW), Resolution through the Issuance of a Provisional Compensation Charge Decision Letter (SKP2KS), and Resolution of Regional Losses Through the Tribunal. Furthermore, regional losses in Tana Tidung Regency that are at risk of expiring by the second semester of 2024 are projected to be recovered only by 31,72%, while 21,94% remain unrecovered. This data indicates that the existence of the Claims Tribunal in resolving regional losses caused by civil servants who are not treasurers or other officials in Tana Tidung Regency is ineffective. This also implies that the recovery of regional losses through the Treasury and Compensation Claims Mechanism (TP-TGR) has not been effective. Upon further analysis, the root causes of this issue include the lack of effective administrative sanctions and a low level of understanding regarding legal procedures related to compensation claims (TGR). Keywords: Existence, Claims for Compensation, Regional Losses, Non-Treasurer Civil Servants/Other Officials.

Detail Informasi