
KARAKTERISTIK MINYAK JEROAN IKAN BANDENG (Chanos Chanos) YANG DIMURNIKAN DENGAN MAGNESOL XL
Pengarang : Risky Ramadhani Maulana Syihab - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik minyak ikan murni dari jeroan ikan bandeng (Chanos chanos), meliputi nilai asam lemak bebas/free fatty acid (FFA), nilai peroksida/peroxide value (PV), dan profil asam lemak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 tahap, yaitu ekstraksi jeroan ikan bandeng secara dry rendering pada suhu 70oC selama 1 jam dan pemurnian minyak ikan bandeng menggunakan adsorben Magnesol XL pada konsentrasi 1%, 3%, dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan rendemen minyak jeroan ikan bandeng yang diekstraksi secara dry rendering sebesar 16,90%. Penambahan Magnesol XL terbaik pada konsentrasi 5%. Nilai asam lemak bebas terendah yaitu 0,81% dan nilai peroksida terendah 3,6 mEq/kg. Profil asam lemak, meliputi asam lemak jenuh/saturated fatty acid (SFA) SFA sebesar 4,01%, asam lemak tak jenuh tunggal/monounsaturated fatty acid (MUFA) sebesar 6,65%, dan asam lemak tak jenuh majemuk/polyunsaturated fatty acid (PUFA) sebesar 86,13%. Jenis asam lemak dominan yaitu asam eikosapentaenoat/eicosapentaenoic acid (EPA) sebesar 45,62%. Kesimpulan penelitian ini adalah minyak ikan yang diberi penambahan adsorben Magnesol XL pada konsentrasi 5% memenuhi International Fish Oil Standard/IFOS (FFA: ≤ 1,50% dan PV: ≤ 5,00 mEq/kg).
Kata Kunci: FFA, EPA, DHA, ikan bandeng (Chanos chanos), minyak ikan.
Milk.fish (Chanos chanos) is an economically important fishery commodity in Indonesia. This study aims to evaluate the characteristics of refined fish oil obtained from milkfish viscera, focusing on free fatty acids (FF A), peroxide value (PV), and fatty acid composition. The study was conducted in two stages: (1) oil extraction from milkfish viscera via dry rendering at 70°C for I hour, followed by (2) oil refining using Magnesol XL adsorbent at concentrations of I%, 3%, and 5%. The results indicate that the optimal refining condition was achieved with a 5% Magnesol XL concentration, yielding an FF A content of 16.90% and a PV of 3.6 mEq/kg. The fatty acid composition consisted of 4.0 I% saturated fatty acids (SFA), 6.65% monounsaturated fatty acids (MUFA), and 86.13% polyunsaturated fatty acids (PUF A), with eicosapentaenoic acid (EPA) being the predominant fatty acid at 45.62%. These findings suggest that refining fish oil with 5% Magnesol XL yields a product that complies with the International Fish Oil Standards (IFOS), particularly in terms of FFA (S 1.50%) and PV (S 5.00 mEq/kg). Keywords: FFA, EPA, DHA, Milkfish (Chanos chanos), Refined Fish Oil.