
REDUPLIKASI BAHASA DAYAK PUNAN DALAM CERITA RAKYAT “PETUALANGAN UNJUNG DAN MBUI KUVONG” (SASTRA LISAN DAN KAMUS PUNAN TUVU’ DARI KALIMANTAN) : KAJIAN MORFOLOGI
Pengarang : Nurhayati Raimon - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk reduplikasi serta menganalisis makna dan fungsi pada sembilan cerita rakyat yang terdapat dalam buku kumpulan cerita rakyat berjudul Petualangan Unjung dan Mbui Kuvong Sastra Lisan dan Kamus Punan Tuvu’ dari Kalimantan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah berupa buku cerita rakyat yang berjudul Petualangan Unjung dan Mbui Kuvong Sastra Lisan dan Kamus Punan Tuvu’ dari Kalimantan yang terdapat sembilan cerita rakyat bahasa Punan dan serta terjemahan bahasa Indonesia. Data di peroleh dalam penelitian ini yaitu dengan teknik baca, teknik simak, dan teknik catat. Data di analisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Berdasarkan rumusan masalah, hasil serta pembahasan penelitian reduplikasi yang di lakukan menunjukkan adanya reduplikasi atau kata ulang yang terdapat pada kumpulan ke sembilan cerita rakyat buku yang berjudul Petualangan Unjung dan Mbui Kuvong Sastra Lisan dan Kamus Punan Tuvu’ dari Kalimantan yang terdiri dari tiga klasifikasi yaitu reduplikasi utuh (dwilingga) reduplikasi sebagian (dwipurwa) dan reduplikasi berubah bunyi (dwilingga salin suara). Dengan masing-masing di peroleh reduplikasi utuh (dwilingga) (109), reduplikasi sebagian (dwipurwa) (28), dan reduplikasi berubah bunyi (dwilingga salin suara) (9). Dari ke tiga klasifikasi ini kata utuh menjadi yang paling dominan dalam penelitian ini karena hasil analisis sembilan (9). Reduplikasi bermakna (bermakna kelompok 12), (bermakna banyak 5), (bermakna sungguh-sungguh 9), (bermakna masing-masing 7), (bermakna sudah 4), (bernakna kehati-hatian/waspada 6), (bermakna keadan 9), (bermakna perbuatan 24), (bermakna tidak sungguh-sungguh 6), (bermakna penegasan 4), (bermakna sangat 5), (bermakna bertanya 3), (bermakna tindakan 3), (bermakna uruttan 1), (bermakna bunyi 9), (bermakna saling 3), (bermakna memberitahu 3), (bermakna awalan 1), (bermakna takut 3), dan (brmakna keberadaan 1) dengan rinciannya 145 pengulangan bermakna, sedangkan redupliksi berfungsi, reduplikasi berfungsi (Nomina, 33), reduplikasi berfungsi (Verba 42), reduplikasi berfungsi (Adjektiva, 21), dan reduplikasi berfungsi (adverbia, 24), berdasarkan hasil secara keseluruhan reduplikasi berfungsi yaitu 120 data reduplikasi berfungsi data reduplikasi yang telah dianalisis, masing-masing kelas kata menunjukkan peran dari cerita rakyat yang terdapat cerita rakyat suku dayak Punan dalam buku Petualangan Unjung dan Mbui Kuvong Sastra Lisan dan Kamus Punan Tuvu’ dari Kalimantan. Menunjukkan kata pengulangan utuh yang paling banyak digunakan dalam cerita tersebut.
Kata Kunci: Reduplikasi, Morfologi, Bahasa Dayak Punan, Fungsi dan Makna.
This study aims to describe the forms of reduplication and analyze their meanings and functions in nine folktales found in the collection titled "Petualangan Unjung dan Mbui Kuvong Sastra Lisan dan Kamus Punan Tuvu" Dictionary from Kalimantan. This research employs a qualitative descriptive methodology. The data and sources for this study is the book which includes nine folktales in the Punan language along with their Indonesian translations. Data were collected using reading, listening, and note-taking techniques. The analysis was conducted using qualitative descriptive techniques. Based on the formulation of the research problem, the results and discussion of the reduplication study indicate the presence of reduplication or repeated words within the collection of the nine folktales in the book. These are classified into three categories: full reduplication (dwilingga), partial reduplication (dwipurwa), and phonologically altered reduplication (dwilingga salin suara). The analysis yielded 108 instances of full reduplication (dwilingga), 28 instances of partial reduplication (dwipurwa), and 9 instances of phonologically altered reduplication (dwilingga salin suara). Among these three classifications, full reduplication is the most dominant in this study, as the analysis of the nine folktales from the Dayak Punan community in the book reveals that fully repeated words are the most frequently used in these narratives. Keywords: Reduplication, Morphology, Dayak Punan Language, Function and Meaning.