
KAJIAN ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN AKAR KUNING (Arcangelisia Flava Merr.) SEBAGAI OBAT PADA PENYAKIT MALARIA OLEH MASYARAKAT DI DESA SETABU KEPULAUAN SEBATIK DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN IPA SMP
Pengarang : Wiwin Sartika Putri - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Kajian etnofarmakologi merupakan studi yang membahas tentang senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam tumbuhan dan pemanfaatannya dalam pengobatan tradisional. Untuk mengetahui lebih dalam tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional maka dilakukan penelitian di Desa Setabu mengenai pemanfaatan tumbuhan akar kuning (Arcangelisia flava Merr.) yang menggunakan tumbuhan tersebut sebagai obat penyakit malaria dan penyakit lainnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan, melalui wawancara semi-terstruktur dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Setabu mengolah batang dan akar tumbuhan akar kuning menjadi ramuan herbal yang direbus dan diminum untuk mengobati penyakit malaria, diare, demam, dan penyakit kuning. Pengetahuan ini diwariskan secara turun-temurun melalui pengalaman langsung sebagai akibat dari terbatasnya akses ke fasilitas Kesehatan. Data penelitian juga menunjukkan bahwa pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan akar kuning memiliki kaitan dengan pembelajaran IPA di SMP, terutama dalam materi ekologi, keanekaragaman hayati, dan pemahaman mengenai zat aditif alami. Temuan ini dapat memperkaya pembelajaran kontekstual berbasis kearifan lokal serta mendukung pelestarian budaya dan lingkungan.
Kata Kunci: Akar kuning, etnofarmakologi, pembelajaran IPA, kearifan lokal
Ethnopharmacology is a field of study focusing on secondary metabolites in plants and their applications in traditional medicine. To explore the use of medicinal plants in greater depth, this study was conducted in Setabu Village, where yellow root (Arcangelisia flava Merr.) is utilized by the local community as a treatment for malaria and other ailments. This qualitative research employed an ethnographic approach, with data collected through semi-structured interviews and direct observation. The findings revealed that the community prepares decoctions from the stems and roots of the yellow root plant for treating malaria, diarrhoea, fever, and jaundice. This traditional knowledge is passed down through generations due to limited access to formal healthcare services. The study also found that this ethnobotanical knowledge can be integrated into junior high school science curricula, particularly in topics such as ecology, biodiversity, and natural additives. These findings offer the potential for enriching contextual science learning based on local wisdom while supporting cultural and environmental preservation. Keywords: Yellow Root, Ethnopharmacology, Science Education, Local Wisdom