
EFEKTIVITAS SIDIK JARI SEBAGAI BUKTI DALAM PROSES PENYIDIKAN PADA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DI WILAYAH HUKUM POLRES TARAKAN
Pengarang : Harmiah - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses Indonesian Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) mendapatkan sidik jari sebagai bukti dalam proses penyidikan pada tindak pidana pembunuhan. Serta mengetahui hambatan yang dihadapi tim Indonesian Atutomatic Fingerprint Identification System (Inafis) dalam menemukan sidik jari pada proses penyidikan pada tindak pidana pembunuhan. Seluruh data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi kepada narasumber yang berkaitan dengan masalah atau isu hukum dalam penelitian. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh di lapangan dan data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan berupa bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan masalah (isu hukum) yang akan dibahas dalam penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian hukum empiris yakni metode penelitian hukum yang melihat keberlakukan hukum dari segi nonhukum. Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian di Kantor Kepolisian Resor Kota Tarakan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa dalam pelaksanaannya penyidik pada unit Inafis mengikuti sesuai standar operasional prosedur sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan Reserse Kriminal Bareskrim Polri Nomor 1 Tahun 2022 Tentanag Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana, untuk mendapatkan sidik jari sebagai alat bukti dalam proses penyidikan pada tindak pidana pembunuhan. Hambatan yang dihadapi penyidik dalam proses menemukan sidik jari di TKP apabila TKP tersebut sudah terkontaminasi, dikarenakan faktor-faktor yang terdapat pada internal dan eksternal sehingga penyidik sulit mengidentifikasi sidik jari di area tempat kejadian perkara tersebut.
Kata Kunci : Sidik Jari, Alat Bukti, Tindak Pidana Pembunuhan, Inafis
This study aims to examine the process through which the Indonesian Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) obtains fingerprint evidence during the investigation of murder cases. It also seeks to identify the challenges faced by Inafis teams in collecting fingerprints during such investigations. All data collected were analyzed using qualitative analysis techniques. Data collection methods included interviews and documentation with sources relevant to the legal issues discussed in the study. The types and sources of data used consisted of primary data obtained directly from the field and secondary data gathered through library research involving written materials related to the legal issues under investigation. The research employs an empirical legal research approach, which investigates the implementation of law from a non-doctrinal perspective. The study was conducted at the Tarakan City Police Department. Based on the findings, it was revealed that investigators in the Inafis unit follow standard operating procedures as stipulated in Regulation of the Head of the Criminal Investigation Agency of the Indonesian National Police No. 1 of 2022 on Standard Operating Procedures for the Investigation of Criminal Acts, particularly in the use of fingerprints as evidence in murder case investigations. A major obstacle faced by investigators in recovering fingerprints at crime scenes is contamination. This can occur due to internal and external factors, making it difficult for investigators to accurately identify fingerprints in the crime scene area. Keyword: Fingerprints, Evidence, Murder, Inafis.