Ikan nila (O. niloticus) merupakan salah satu jenis komoditas ikan air tawar bernilai ekonomis dengan kandungan protein yang tinggi. Hal ini selaras dengan meningkatnya permintaan benih ikan nila untuk proses pembesaran. Salah satu permasalahan dalam budidaya ikan nila adalah kualitas air yang dapat mempengaruhi ikan nila sehingga dapat mengalami kematian pada fase benih. Teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) merupakan solusi alternatif teknologi dalam menjaga kualitas air. Kelebihan penerapan teknologi ini adalah penggunaan air lebih hemat, kepadatan tebar tinggi, kemudahan dalam mempertahankan kualitas air tetap baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji dinamika kualitas air sesuai standar baku mutu serta korelasinya terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila (O. niloticus) pada sistem resirkulasi selama 42 hari. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan secara kuantitatif deskriptif. Parameter pengukuran antara lain suhu, DO, pH, amonia, nitrit, nitrat, pertumbuhan bobot mutlak, dan kelangsungan hidup. Hasil penelitian diproleh bahwa dinamika kualitas air masih sesuai dengan standar baku mutu budidaya ikan nila yaitu Suhu rata-rata 29-31°C, Oksigen terlarut (DO) 5,2 mg/L, Derajat keasaman (pH) dengan rata-rata 7,2, Amonia (NH3) 0,008 mg/L, Nitrit 0,1 mg/L dan Nitrat dengan rata-rata 0,6-0,7 mg/L. Titik sampel pada inlet dan outlet menghasilkan grafik yang cukup stabil, sedangkan grafik pada sampel outlet cenderung kurang stabil. Hasil analisis korelasi nitrogen terhadap pertumbuhan bobot dan kelangsungan hidup memiliki berbagai macam tingkatan yaitu berkolerasi kuat, sedang, rendah dan tidak berkolerasi serta berkolerasi searah dan tidak searah. Selama 42 hari pemeliharaan menunjukkan penerapan sistem resirkulasi mampu menjaga kualitas air yang berpengaruh terhadap pertumbuhan bobot yang mencapai 9,89 gram dan kelangsungan hidup ikan nila sebesar 97,57%.

Kata Kunci: Korelasi, Kualitas air, Nitrogen, Recirculation Aquaculture System.

One variety of freshwater fish with a high protein content and commercial value is Nile tilapia (O. niloticus). The growing need for Nile tilapia seeds for the rearing process is consistent with this. Water quality is one issue with Nile tilapia farming that might cause the fish to perish during the seed stage. Another technical option for preserving water quality is the Recirculating Aquaculture System (RAS) Applying this technique has the benefits of increased water efficiency, high stocking density, and simplicity of maintaining excellent water quality. The purpose of this study was to examine the dynamics of water quality according to quality standards and its correlation with the growth and survival of Nile tilapia (O niloticus) in a recirculation system for 42 days. This study employed a quantitative descriptive approach method. Measurement parameters included temperature, DO, pH, ammonia, nitrite, nitrate, absolute weight growth, and survival. The results of the study showed that the dynamics of water quality were still in accordance with the standard quality standards for Nile tilapia cultivation, an average temperature of 29-31°C, dissolved oxygen (DO) 5.2 mg/L, acidity level (pH) with an average of 7.2, ammonia (NH3) 0.008 mg/L, nitrite 0.1 mg/L and nitrate with an average of 0.6-0.7 mg/L. The sample points at the mlet and outlet produced a fairly stable graph, while the graph at the outlet sample tended to be less stable. The results of the analysis of the correlation of nitrogen to weight growth and survival had various levels; strong, moderate, low and uncorrelated correlations, unidirectional and un-unidirectional correlations. During 42 days of maintenance, the application of the recirculation system was able to maintain water quality which affected weight growth reaching 9.89 grams and Nile tilapia survival of 97.57%. Keywords: Correlation, Water Quality, Nitrogen, Recirculation Aquaculture System