
Hubungan Persepsi Stres Kerja Dan Beban Kerja Terhadap Burnout Perawat Rumah Sakit
Pengarang : Sherina Fransiska - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Perawat menjadi salah satu profesi pemberi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang paling rentan mengalami burnout. Faktor individu dan lingkungan dapat memengaruhi terjadinya burnout. Faktor individu salah satunya karena stres kerja, dimana perawat tidak dapat melakukan manajemen stres dengan baik. Faktor lingkungan seperti beban kerja tidak sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki perawat juga dapat menyebabkan burnout pada perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara persepsi stres kerja dan beban kerja terhadap burnout perawat di Rumah Sakit “X”. Desain penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel 100 perawat. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian adalah Spearman Rank. Hasil penelitian didapatkan perawat pada kategori burnout sedang sebanyak 70% (70 perawat), burnout ringan 30% (30 perawat) dan tidak ada yang mengalami burnout berat. Stres kerja ringan sebanyak 85% (85 perawat), stres kerja sedang sebanyak 15% (15 perawat) dan tidak ada yang mengalami stres kerja berat. Beban kerja ringan sebanyak 54% (54 perawat), beban kerja sedang sebanyak 35% (35 perawat) dan beban kerja berat sebanyak 11% (11 perawat). Hasil uji korelasi didapatkan adanya hubungan antara stres kerja dengan burnout perawat (r=0,275; p=0,006), sedangkan untuk beban kerja dengan burnout perawat tidak terdapat hubungan (r=0,113; p=0,265). Kesimpulan: ada hubungan antara stres kerja dengan burnout perawat sedangkan untuk beban kerja dengan burnout perawat tidak terdapat hubungan. Saran: beban kerja yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan profesi dan kemampuan yang dimiliki perawat. Pihak Rumah Sakit juga dapat melakukan kegiatan seperti refresing dan rotasi ruang kerja secara berkala untuk perawat guna mengurangi rasa jenuh akibat stres kerja sehingga menurunkan angka burnout pada perawat.
Kata Kunci: Beban Kerja, Burnout, Perawat, Stres Kerja
Nurses are one of the health care professions in hospitals that are most vulnerable to burnout. Individual and environmental factors can influence the occurrence of burnout. One of the individual factors is due to work stress, where nurses cannot carry out stress management properly. Environmental factors such as workload not suited to the abilities and competencies of nurses can also cause burnout in nurses. The aim of this study was to examine the relationship between the perception of work stress and workload on nurse burnout at "X" Hospital. The research design was a quantitative study with a cross-sectional approach. The sampling technique used was total sampling with a sample size of 100 nurses. The statistical test used in the study was Spearman Rank. The results showed that nurses in the moderate burnout category were 70% (70 nurses), mild burnout 30% (30 nurses) and no one experienced severe burnout. Light work stress was 85% (85 nurses), moderate work stress was 15% (15 nurses) and no one experienced severe work stress. Light workload was 54% (54 nurses), moderate workload was 35% (35 nurses) and heavy workload was 11% (11 nurses). The correlation test results found a relationship between work stress and nurse burnout (r=0.275; p=0.006), while for workload with nurse burnout there was no relationship (r=0.113; p=0.265). In conclusion, there was a relationship between work stress and nurse burnout, while there was no relationship between workload and nurse burnout. The suggestion is that the workload given should be adjusted to the profession and the ability of nurses. The hospital can also carry out activities such as refreshing and periodic workspace rotation for nurses to reduce boredom due to work stress so as to reduce burnout rates in nurses. Keywords: Workload, Burnout, Nurses, Work Stress