
HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KESIAPAN MENIKAH CALON PENGANTIN DI KUA KECAMATAN TARAKAN TIMUR
Pengarang : Diyana Wahyuningtiyas - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Pernikahan merupakan tahap penting dalam kehidupan yang memerlukan kesiapan menyeluruh, termasuk kesiapan emosional. Kematangan emosi dianggap sebagai salah satu aspek krusial dalam menciptakan kehidupan pernikahan yang harmonis. Ketidakmatangan emosi ditunjukkan dengan sikap egois dan kurang memiliki empati, serta melakukan perilaku negatif yang dapat memicu konflik dalam pernikahan yang bisa berujung pada perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan kesiapan menikah pada calon pengantin di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tarakan Timur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah calon pengantin yang terdaftar di KUA Tarakan Timur pada Oktober–Desember 2024, dengan jumlah sampel sebanyak 44 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner kematangan emosi dan kesiapan menikah yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dengan kesiapan menikah, dengan nilai p = 0,001 dan koefisien korelasi sebesar 0,466, yang mengindikasikan hubungan positif dengan kekuatan sedang. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dengan kesiapan menikah pada calon pengantin di KUA Kecamatan Tarakan Timur. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi program bimbingan pranikah agar lebih menekankan pentingnya pengembangan kematangan emosi.
Kata kunci: Kematangan Emosi, Kesiapan Menikah, Calon Pengantin
Marriage is an important stage in life that requires comprehensive readiness, including emotional readiness. Emotional maturity is considered one of the crucial aspects in creating a harmonious married life. Emotional immaturity is shown by selfishness and lack of empathy, as well as negative behaviors that can trigger conflicts in marriage that can lead to divorce. The purpose of the research is to determine the relationship between emotional maturity and readiness to marry among prospective brides at the Office of Religious Affairs, East Tarakan District. This research used quantitative methods with a cross-sectional design. The research population were prospective brides registered at the Office of Religious Affairs, East Tarakan District in October-December 2024. The sample size was 44 people, selected using purposive sampling technique. The instruments used were emotional maturity and marriage readiness questionnaires that had been tested for validity and reliability. The results showed that there is a significant relationship between emotional maturity and readiness to marry, with a p value = 0.001 and a correlation coefficient of 0.466. This indicates a positive relationship with moderate strength. It concluded that there is a significant relationship between emotional maturity and readiness to marry prospective brides at the Office of Religious Affairs, East Tarakan District. It is hoped that the results of this study can be input for the premarital guidance program to further emphasize the importance of developing emotional maturity. Keywords: Emotional Maturity, Marriage Readness, Prospective Brides