
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kepatuhan Pemberian Imunisasi Campak Lanjutan Pada Anak Usia 18-24 Bulan Wilayah Kerja Puskesmas Karang Rejo
Pengarang : Arisda Yanti - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Imunisasi campak lanjutan merupakan bagian penting dari program kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya wabah campak pada anak-anak. Pemberian imunisasi campak lanjutan diberikan pada usia 18–24 bulan untuk meningkatkan dan memperpanjang kekebalan tubuh setelah imunisasi dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi campak lanjutan pada anak usia 18–24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Karang Rejo. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi penelitian ini berjumlah 69 ibu yang memiliki anak usia 18-24 bulan pada bulan maret hingga april di Puskesmas Karang Rejo. Sampel penelitian sebanyak 41 responden dengan metode Accidental sampling serta pengumpulan data menggunakan kuesioner dan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) atau kartu menuju sehat. Analisis data menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok ibu dengan pengetahuan baik, sebanyak 32 orang (88,9%) tergolong patuh dan 4 orang (11,1%) tidak patuh. Sementara itu, pada kelompok dengan pengetahuan kurang baik sebanyak 4 orang (80%) patuh dan 1 orang (20%) tidak patuh. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi-square dengan alternatif uji Fisher’s Exact Test menunjukkan nilai p = 0,003 (p< 0,05), yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dan kepatuhan dalam pemberian imunisasi campak lanjutan. Upaya peningkatan pengetahuan ibu secara berkelanjutan melalui penyuluhan, media sosial dan peran aktif petugas kesehatan dalam meningkatkan kesadaran ibu terhadap pentingnya imunisasi campak lanjutan.
Kata kunci: Pengetahuan ibu, imunisasi campak lanjutan, kepatuhan.
Follow-up measles immunization is an important part of public health programs aimed at preventing measles outbreaks in children. Follow-up measles immunization is administered at 18-24 months to enhance and prolong immunity following the initial vaccination. This study aimed to analyze the relationship between mothers' knowledge and compliance with follow-up measles immunization for 18-24-month-old children in Karang Rejo Health Center. The study design used was quantitative with a cross-sectional approach. The study population consisted of 69 mothers with 18-24-month-old children from March to April in Karang Rejo Community Health Center. The sample size was 41 respondents, selected using accidental sampling, with data collected via questionnaires and mother and child health books or health cards. Data analysis was performed using Fisher's exact test. The results discovered that in the group of mothers with good knowledge, 32 individuals (88.9%) were compliant, and four individuals (11.1%) were non-compliant. Meanwhile, in the group with poor knowledge, 4 (80%) were compliant, and 1 (20%) was non-compliant. Statistical analysis using the chi-square test with the alternative Fisher's exact test yielded a p-value of 0.003 (p < 0.05), indicating a significant association between maternal knowledge and compliance with measles booster immunization. Continuous efforts to improve mothers' knowledge through education, social media, and the active role of health workers in raising mothers' awareness of the importance of follow-up measles immunization are required. Keywords: Mothers' knowledge, follow-up measles immunization, compliance