
Analisis Cost Volume Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Untuk Peningkatan Penjualan Pada UMKM Amplang Mely
Pengarang : Muniba - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan analisis cost
volume profit sebagai alat perencanaan laba pada UMKM Amplang Mely. UMKM
Amplang Mely merupakan usaha yang menghasilkan amplang. UMKM Amplang
Mely menghadapi tantangan karena kurangnya pemahaman tentang penentuan
volume penjualan, biaya-biaya yang dikeluarkan, dan titik impas. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan adanya
fluktuasi signifikan dalam margin kontribusi (CM), dengan nilai tertinggi pada
bulan Juli sebesar Rp 9.991.472 dan terendah pada bulan September sebesar
Rp408.687, mencerminkan ketidakstabilan dalam pengelolaan biaya variabel.
Break Even Point (BEP) menunjukkan pola serupa, di mana BEP terendah terjadi
pada bulan Juli (781 unit), sementara BEP tertinggi tercatat pada bulan September
(6.768 unit), dipengaruhi oleh penurunan CM. Margin of Safety (MOS) hanya
positif pada bulan Juli dan November, mengindikasikan bahwa pada bulan lainnya
penjualan tidak mampu menutupi seluruh biaya, sehingga UMKM berada dalam
kondisi berisiko. Sebagai respons terhadap kerugian, UMKM menetapkan target
laba sebesar 30% dari kerugian sebelumnya, yang memerlukan penjualan sebesar
Rp 12.266.568 pada Januari 2025. Temuan ini menegaskan bahwa analisis CVP
dapat menjadi alat strategis dalam perencanaan keuangan dan pengambilan
keputusan, khususnya dalam menghadapi dinamika usaha yang fluktuatif.
Kata kunci: cost volume profit, break even point, perencanaan laba
This study aims to determine the application of cost volume profit analysis as a profit planning tool in Amplang Mely Micro, Small and Medium Enterprises(MSMEs). Amplang Mely MSMEs is a business that produces amplang (fish crackers). Amplang Mely MSMEs face challenges due to a lack of understanding about determining sales volume, costs incurred, and break even points. This research used a quantitative descriptive method. The results of the analvsis showed Significant fluctuations in the contribution margin (CM), with the highest value in July at IDR 9.991.472 and the lowest in September at IDR 408.687, reflecting instability in the management of variable costs. Break Even Point (BEP) shows a similar pattern, where the lowest BEP occurred in July (781 units), while the highest BEP was recorded in September (6.768 units), influenced by the decrease in CM. The Margin of Safety (MOS) was only positive in July and November, indicating that in other months sales were unable to cover all costs. putting MSMEs at risk. In response to the loss, the MSME set a profit target of 30% of the previous loss, which requires sales of IDR 12.266.568 in January 2025. The findings confirm that CVP analysis can be a strategic tool in financial planning and decision-making, especially in dealing with volatile business dynamics. Keywords: cost volume profit, break even point, profit planning