
Adat Istiadat Masyarakat Nias Dalam Novel Manusia Langit Karya J. A. Sonjaya (Kajian Antropologi Sastra)
Pengarang : Hariyanti - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2017XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran adat istiadat masyarakat Nias yang terdapat dalam novel manusia langit karya J. A. Sonjaya. Penelitian ini menggunakan penelitian Antropologi Sastra. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian pengumpulan data dengan tekn ik baca, simak, dan mencatat. Artinya, peneliti membaca teks secara keseluruhan dan menandai bagian-bagian tertentu sesuai dengan masalah yang dikaji, kemudian membuat klasifikasi data berdasarkan indikator yang dibuat data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menginterpretasikan data kemudian dibuat kesimpulan. Hasil penelitian novel Manusia Langit karya J. A. Sonjaya menunjukkan bahwa terdapat sembilan (9) adat istiadat yang mencakup adat sebenarnya adat: adat yang tak lekang oleh panas dibasuh habis air. Artinya, semua ketetapan yang ada di alam ini memiliki sifat-sifat yang tak akan berubah, contohnya anak-anak desa Banuaha adalah ketika masa balitanya cenderung dilepaskan hidup bebas dengan alamnya. Sementara masyarakat kota atau yang memiliki pendidikan anak balita dilindungi bahkan diberikan pengasuhan yang sebaik-baiknya. Dua belas (12) adat istiadat yang mencakup adat yang diadatkan: semua ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat berdasarkan sifat benda-benda alam. Contohnya rumah patung yang dipercaya sebagai monumen sembilan leluhur penting yang menurunkan marga-marga besar di Nias. Delapan (8) adat istiadat yang mencakup adat yang teradat: yang bersifat musyawarah. contohnya dalam kebudayaan masyarakat Nias jika ingin menjadi kepala desa, harus bisa baca tulis, dan delapan (8) adat istiadat: kebiasaan atau kesukaan ketika melaksanakan pesta berkesenian atau hiburan. Contohnya tradisi pernikahan masyarakat Nias. Dari empat macam adat istiadat yang terdapat pada novel tersebut, jika disimpulkan bahwa adat yang diadatkan lebih dominan daripada adat sebenarnya adat, adat yang teradat, dan adat istiadat. Karena adat yang diadatkan dapat mengatur kehidupan bermasyarakat dalam hal ketertiban, perekonomian, dan sosial.
Tidak Tersedia Deskripsi