
PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN TUBUH UDANG WINDU (Penaeus Monodon) TERHADAP INFEKSI BAKTERI Vibrio Parahaemolyticus
Pengarang : Nurasikin - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan.,XML Detail Export Citation
Abstract
Penyakit akibat bakteri Vibrio parahaemolyticus merupakan masalah besar dalam budidaya udang windu (Penaues monodon) yang menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Salah satu alternatif pengobatan yang lebih ramah lingkungan dan efektif adalah penggunakan ekstrak daun sirih (Piper betle), yang diketahui memiliki sifat antibakteri, antioksidan, dan imunostimulan yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirih dalam meningkatkan kelangsungan hidup udang windu terhadap infeksi bakteri V. parahemolyticus serta menentukan dosis terbaik ekstrak daun sirih yang dapat meningkatkan ketahanan tubuh udang. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol positif (tanpa perendaman ekstrak daun sirih, hanya uji tantang dengan bakteri), kontrol negatif (tanpa pemberian bakteri, hanya perendaman ekstrak daun sirih), serta tiga perlakuan dengan ekstrak daun sirih pada dosis 35 ppm,40 ppm, dan 45 ppm. Parameter yang diamati meliputi tingkat kelangsungan hidup (SR), laju pertumbuhan spesifik (SGR), gejala klinis infeksi, serta kualitas air selama penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan B dengan dosis 35 ppm memberikan SR tertinggi 60% serta memiliki nilai SGR mencapai 15.97%. Sementara itu, dosis yang lebih tinggi menunjukkan efektivitas, diduga akibat stress metabolisme. Analisis kualitas air menunjukan bahwa semua parameter masih berada dalam kisaran standar baku mutu yang direkomendasikan untuk budidaya udang windu. Berdasarkan hasil ini, ekstrak daun sirih dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan ketahanan tubuh udang windu terhadap infeksi V. parahaemolyticus.
Kata Kunci : Daun sirih, Udang windu, V. parahaemolyticus
Vibrio parahaemolyticus bacterial disease is a major problem in tiger shrimp (Penaues monodon) farming, causing significant economic losses. One alternative treatment that is more environmentally friendly and effective is the use of betel leaves extract (Piper betel), which has been known to havw strong antibacterial, antioxidant, and immunostimulant properties. The purpose of the research was to determine the effect of betel leaves extract in increasing the survival of tiger shrimp against Vibrio parahaemolyticus bacterial infection and to determine the best dosage of betel leaves extract that can enhance the shrimp’s body resistance. The research used a complete randomized design method consisting of 5 treatments and 3 replications. The treatment consisted of positive control (no betel leaves extract soaking, only challenge test with bacteria), negative control (no bacteria administration, only betel leaves extract soaking), and three treatments with betel leaves extract at doses of 35 pp, 40 ppm, and 45 ppm. Parameters observed included survival rate (SR), specific growth rate (SGR), clinical symptoms of infection, and water quality during the research. The results of the research showed that treatment B with a dose of 35 ppm gave the highest SR of 60% and had an SGR value of 15.97%. The test results showed that treatment B was not significantly different from the other treatments. Water quality analysis showed that all parameters were still within the range of quality standards recommended for tiger shrimp farming. Based on these results, betel leaves extract can be used as an alternative in increasing tiger shrimp resistance to Vibrio parahaemolyticus infection. Keywords: Betel leaves, Tiger Shrimp, Vibrio parahaemolyticus