
PENERAPAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGURANGI PERILAKU PACARAN DI SMA NEGERI 2 NUNUKAN SELATAN
Pengarang : Jumalia - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Saat ini banyak sekali ditemukan fenomena perilaku pacaran pada siswa yang cenderung tinggi, walaupun ada juga pacaran cenderung rendah tetapi kenyataanya ditemukan banyak siswa yang pacaran mengarah kepada perilaku pacaran sedang. Perilaku pacaran ini tentu membawa dampak bagi siswa itu sendiri mulai dari performa belajar dan kerugian lainnya seperti resiko seksual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi perilaku pacaran melalui konseling kelompok. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen desain penelitian ini adalah one group pretest-posttest dengan menggunakan teknik purposive sampling yang di bantu oleh guru BK sebanyak 6 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam melihat kecenderungan siswa melakukan perilaku pacaran tinggi menggunakan skala likert dengan teori menurut Suriyani (2023) tentang perilaku touching, kissing, necking, petting. Untuk menganalisis pretest-posttest menggunakan statistic nonparametrik menggunakan wilcoxon. Adapun hasilnya penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam perilaku pacaran siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok. Para siswa mulai menyadari dampak negatif dari perilaku menyimpang dalam pacaran, sebuah pemahaman yang membuka mata mereka akan pentingnya batasan diri dan kesehatan mental. Mereka perlahan mengerti bahwa tindakan yang melampaui norma dan nilai-nilai yang dianut tidak hanya merusak hubungan saat ini, tetapi juga berpotensi mengisolasi dari lingkungan sosial yang positif, meruntuhkan kepercayaan diri, dan meninggalkan luka emosional yang mendalam. Kesadaran ini menumbuhkan pemahaman yang lebih baik tentang risiko kekerasan dan pelecehan dalam dinamika pacaran yang tidak sehat, serta bagaimana perilaku tersebut dapat mengaburkan fokus pada masa depan dan merusak citra diri. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh layanan konseling kelompok dalam mengurangi perilaku pacaran siswa.
Kata Kunci : Konseling Kelompok, Perilaku Pacaran
The phenomenon of dating behavior among students is prevalent, with a tendency toward higher levels of dating behavior, although some students exhibit lower levels. However, many students' dating behavior is progressing toward moderate levels. Such dating behavior can impact students, affecting their academic performance and leading to other risks, such as sexual risks. The purpose of this study is to reduce dating behavior through group counseling. This research uses a quantitative method with an experimental approach. The research design is a one-group pretest- posttest, with purposive sampling involving six students assisted by school counselors. The instrument used to assess students' tendency to engage in dating behavior is a Likert scale, based on Suriyani's (2023) theory of touching, kissing, necking, and petting behaviors. The pretest-posttest analysis is conducted using non-parametric statistics with the Wilcoxon test. The results of this study indicate a significant difference in students' dating behavior before and after receiving group counseling services. Students began to recognize the negative impacts of deviant dating behavior, which helped them understand the importance of setting boundaries and maintaining mental health. They gradually realized that actions exceeding accepted norms and values could harm their current relationships and isolate them from positive social environments, undermine self-confidence, and cause deep emotional scars. This awareness fostered a better understanding of the risks of violence and abuse in unhealthy dating dynamics and how such behavior could derail their focus on the future and damage their self-image. Therefore, it can be concluded that group counseling services significantly reduce students' dating behavior. Keywords: Group Counseling, Dating Behavior