
POLA PERSEBARAN KERANG KIMA PADA PERAIRAN PULAU DERAWAN SEBAGAI POTENSI BAHAN AJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI
Pengarang : Ahmad Fauzi - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, mengalami penurunan populasi Kerang Kima (Tridacnidae) akibat eksploitasi berlebihan dan perubahan lingkungan. Meskipun terdapat tujuh spesies Kerang Kima di Indonesia, data mengenai pola persebaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi masih terbatas. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola persebaran Kerang Kima di Karang Tebabinga serta faktor abiotik yang mempengaruhi. Metode yang digunakan dengan menggunakan teknik transek sabuk di tujuh stasiun pengamatan. Penelitin di laksanakan pada bulan Oktober s/d Desember 2024 di kawasan Karang Tebabinga. Data yang dikumpulkan meliputi: jumlah individu, ukuran, dan parameter lingkungan seperti: suhu, salinitas, pH, dan DO. Analisis data dilakukan menggunakan indeks dispersi morisita. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga spesies Kerang Kima, yaitu T. crocea, T. derasa, dan T. squamosa, dengan T. crocea memiliki pola persebaran mengelompok (Id = 1,01), sedangkan T. derasa (0,84) dan T. squamosa (0,79) menunjukkan pola seragam. Berdasarkan hasil pengamatan tipe substrat di Karang Tebabinga T. derasa menempati hampir semua tipe substrat mulai dari coral massive, rubble, sand. Hasil analisis faktor abiotik di Karang Tebabinga mendukung kehidupan Kerang Kima. Dapat disimpulkan bahwa pola persebaran Kerang Kima yang ada di Karang Tebabinga terdiri dari mengelompok dan seragam. Selain itu faktor abiotik dan substrat menjadi penentu dari pola sebaran Kerang Kima.
Kata kunci: Faktor abiotik, Kerang Kima, karang tebabinga, pola persebaran
The Derawan Islands, located in East Kalimantan, have experienced a decline in the population of giant clams (Tridacnidae) due to overexploitation and environmental changes. Despite the presence of seven giant clam species in Indonesia, data regarding their distribution patterns and influencing factors remain limited. This study aims to analyze the distribution patterns of giant clams in Karang Tebabinga and the abiotic factors influencing them. The research employed the belt transect technique across seven observation stations. The study was conducted from October to December 2024 in the Karang Tebabinga area. Data collected included: the number of individuals, size, and environmental parameters such as temperature, salinity, pH, and dissolved oxygen (DO). Data analysis was performed using the Morisita's dispersion index. The results showed the presence of three giant clam species, namely T. crocea, T. derasa, and T. squamosa, with 1. crocea exhibiting a clustered distribution pattern (ld 1.01), while T. derasa (0.84) and T. squamosa (0.79) showed uniform patterns. Based on the observations of substrate types in Karang Tebabinga, T. derasa occupied almost all substrate types, ranging from massive coral to rubble and sand. The analysis of abiotic factors in Karang Tebabinga supports the life of giant clams. It can be concluded that the distribution patterns of giant clams in Karang Tebabinga consist of clustered and uniform distributions Furthermore, abiotic factors and substrate are determinants of the giant clam distribution patterns Keywords. Abiotic factors, giant clams, Karang Tebabinga, distribution patterns