
STUDI ETNOBIOLOGI DALAM UPACARA ADAT MANGRARA TONGKONAN PADA SUKU TORAJA DI KABUPATEN TORAJA UTARA DAN POTENSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN BIOLOGI
Pengarang : Dei Mersi - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Upacara adat Mangrara Tongkonan merupakan salah satu upacara adat yang masih dilakukan oleh masyarakat suku Toraja hingga saat ini. Upacara adat ini dilakukan sebagai tanda penyucian rumah adat Tongkonan yang telah selesai dibangun. Upacara adat ini menggunakan beberapa jenis tumbuhan dan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang digunakan dalam upacara adat tersebut yang berhubungan dengan pelestarian keanekaragaman hayati serta potensinya bagi pembelajaran biologi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sampling dalam penelitian ini menggunakan Snowball Sampling. Subjek penelitian adalah tokoh adat, ketua adat dan masyarakat umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 9 jenis tumbuhan yaitu Aren (Arenga pinnata merr.), Bambu Betung (Denrocalamus asper schuf), Bambu Talang (Schizosatachyum brachycladum), Daun Miana (Coleus scutellarioides), Pisang (Musa paradisiaca), Andong Merah (Cordyline fruticosa), Kelapa (Cocos nucifera), Beras Ketan (Oryaza sativa var glutinosa), dan Puring (Codiaeum variegatum). Hewan yang dimanfaatkan dalam upacara adat Mangrara Tongkonan yaitu Babi (Sus scrofa domesticus), Ayam (Gallus gallus domesticus), Ikan Mas (Cyprinus carpio), dan Kerbau (Bubalus bubalis). Masyarakat memperoleh tumbuhan dengan cara menanam dipekarangan rumah maupun dikebun, sedangkan hewan yang digunakan diperoleh dengan cara diternak maupun dibeli. Hasil penelitian ini berpotensi untuk dijadikan sebagai materi ajar pada kelas X SMA khususnya pada materi keanekaragaman hayati.
Kata Kunci: Etnobiologi, Mangrara Tongkonan, Suku Toraja
The Mangrara Tongkonan traditional ceremony is one the Toraja tribe’s continuing traditions. This traditional ceremony is done as a sign of purification for the just-finished Tongkonan traditional dwelling. This traditional ceremony incorporates various flora and animals. The purpose of this study is to identify the plants and animals employed in traditional biodiversity protection rites, as well as their potential for biology instruction. This study used descriptive qualitative research methods. Data for this study were gathered through interviews, observations, and documentation. This study’s sample method was snowball sampling. Traditional leaders, traditional chiefs, and members of the general public participated in the study. The study found nine different types of plants: Aren (Arenga pinnata Merr.), Bamboo Betung (Dendrocalamus asper Schuff), Bamboo Talang (Schizosatachyum brachycladum), Miana Leaves (Coleus scutellarioides), Banana (Musa paradisiaca), Red Andong (Cordyline fruticosa), Coconut (Cocos nucifera), Glutinous Rice (Oryza sativa var. Glutinosa), and Puring (Codiaeum variegatum). The animals utilized in the Mangrara Tongkonan traditional ceremony include pigs (Sus scrofa domesticus), chickens (Gallus gallus domesticus), carp (Cyprinus carpio), and bufallo (Bubalus bubalis). Plants are obtained by planting them in people’s yards or gardens, while animals are gained by breeding or purchasing them. The findings of this study have the potential to be used as teaching material in 10 th-grade high school, particularly on the topic of biodiversity. Keywords: Ethnobiology, Mangrara Tongkonan, Toraja Tribe