
ANALISIS KEBUTUHAN DAYA BATERAI DALAM IMPLEMENTASI TEKNOLOGI RUANG PANAS PADA USAHA PENGOLAHAN IKAN KERING
Pengarang : Akbar Jaya - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Pengeringan telah digunakan selama ribuan tahun untuk memperpanjang umur simpan bahan pangan, termasuk ikan. Salah satu pengeringan yang digunakan adalah teknologi ruang panas atau teknologi oven. Penelitian ini menganalisis kebutuhan daya baterai dalam pengoperasian elemen pemanas pada teknologi ruang panas dan mengevaluasi efektivitas pengeringan ikan pada suhu 40°C, 45°C, dan 50°C. Pada teknologi ruang panas ini digunakan heater kering berdaya 350 Watt dan tegangan 220 – 240 Volt yang diintegrasikan dengan baterai LiFePO4 24V 100Ah sebagai sumber energi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif yang dilakukan dengan pengujian langsung terhadap performa sistem dan pengukuran kadar air pada ±1,5 kg ikan yang dikeringkan. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem dapat beroperasi 4 hingga 6 jam dengan konsumsi daya ±1.690 Wh. Pengeringan paling optimal terjadi pada suhu 50°C dengan kadar air basis kering (KAbk) 25% berdasarkan massa total, serta KAbk tertinggi 35% pada rak tengah. Kadar air yang teruap meningkat seiring peningkatan suhu, ini menunjukkan adanya pengaruh suhu terhadap efisiensi pengeringan. Temuan ini menunjukkan potensi sistem teknologi ruang panas berbasis baterai sebagai solusi hemat energi dan aplikatif untuk pengolahan ikan kering skala kecil dan menengah.
Kata Kunci: Baterai, Ikan kering, Kadar air, Konsumsi daya, Ruang panas
Drying has been used for thousands of years to extend the shelf life of foodstuffs, including fish. One of the drying methods used is hot chamber technology or oven technology. This research analyzed the battery power requirement in operating the heating element in the hot chamber technology and evaluates the effectiveness of drying fish at 40°C, 45°C, and 50°C. In this hot chamber technology, a dry heater with a power of 350 Watts and a voltage of 220 - 240 Volts was used, which was integrated with a LiFePO4 24V 100Ah battery as an energy source. This research uses a quantitative experimental method conducted by direct testing of system performance and measurement of moisture content in ±1.5 kg of dried fish. The results show that the system can operate 4 to 6 hours with a power consumption of ±1,690 Wh. The most optimal drying occurs at 50°C with a dry basis moisture content (KAbk) of 25% based on total mass, and the highest KAbk of 35% on the middle shelf. The evaporated moisture content increased as the temperature increased, indicating an effect of temperature on drying efficiency. These findings demonstrate the potential of battery-based heat chamber technology systems as an energy-efficient and applicable solution for small and medium-scale dried fish processing. Keywords: Battery, Dry fish, Moisture content, Power consumption, Hot chamber