Kendaraan listrik merupakan solusi ramah lingkungan karena sumber
tenaganya berasal dari baterai. Salah satu contohnya adalah sepeda motor listrik
Beatrix, yang menggunakan baterai rakitan berkapasitas 72 Volt 20 Ah. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja baterai pack rakitan yang
digunakan pada Beatrix di lingkungan Kota Tarakan. Metode yang digunakan
adalah metode eksperimental dengan beberapa variabel seperti kondisi lingkungan
dan jarak tempuh. Kinerja yang dianalisis adalah konsumsi tegangan, kapasitas,
daya, dan temperatur baterai selama proses discharging. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa konsumsi tegangan tertinggi terjadi pada kondisi cuaca panas
yaitu 6,50 volt, sedangkan tegangan terendah terjadi pada kondisi cuaca hujan yaitu
2,27 volt. Untuk konsumsi kapasitas baterai tertinggi terjadi pada kondisi cuaca
panas yaitu 4,30 Ah dan kapasitas terendah terdapat pada kondisi cuaca hujan yaitu
2,13 Ah. Diferensiasi temperatur baterai tertinggi terdapat pada kondisi cuaca panas
yaitu 5,3°C sedangkan diferensiasi temperatur baterai terendah terdapat pada
kondisi cuaca hujan dan malam hari yaitu 1,0°C. Konsumsi daya baterai tertinggi
terdapat pada kondisi cuaca panas yaitu 26,22 Wh dan konsumsi daya terendah
terdapat pada kondisi cuaca hujan yaitu 4,84 Wh. Konsumsi daya spesifik baterai
tertinggi terdapat pada kondisi cuaca panas yaitu 2,62 Wh/km dan konsumsi daya
spesifik terendah terdapat pada kondisi cuaca hujan yaitu 0,48 Wh/km.
Kata Kunci : Kendaraan listrik, Kinerja, kondisi lingkungan, Kota Tarakan.

Electric vehicles represent an environmentally friendly solution as their power source is derived from batteries. One example is the Beatrix electric motorcycle, which utilizes a custom-built battery pack with a capacity of 72 Volts and 20 Ampere-hours (Ah). The objective of this study is to analyze the performance of the assembled battery pack used in the Beatrix within the urban environment of Tarakan City. The methodology employed is experimental, incorporating several variables such as environmental conditions and travel distance. The performance metrics analyzed include voltage consumption, capacity, power, and battery temperature during the discharging process. The findings indicate that the highest voltage consumption occurs under hot weather conditions, measuring 6.50 volts, while the lowest voltage is recorded during rainy conditions at 2.27 volts. The maximum battery capacity consumption is observed in hot weather at 4.30 Ah, compared to the minimum capacity of 2.13 Ah during rainy conditions. The highest temperature differential of the battery is noted in hot weather at 5.3 0C, whereas the lowest temperature differential occurs during rainy and nighttime conditions at 1.00C. The highest power consumption of the battery is recorded in hot weather at 26.22 Wh, while the lowest power consumption is found during rainy conditions at 4.84 Wh. Additionally, the highest specific power consumption is observed in hot weather at 2.62 Wh/km, with the lowest specific power consumption recorded during rainy conditions at 0.48 Wh/km. Keywords: Electric vehicles, Performance, Environmental conditions, Tarakan City.