
PROFIL PENGETAHUAN GURU IPA TERKAIT PENDEKATAN STEAM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, ART, AND MATHEMATICS) DI SMP NEGERI KOTA TARAKAN
Pengarang : Kornelia Golan Menepalolon - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) adalah inovasi pendidikan yang membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Pendekatan ini menghubungkan berbagai disiplin ilmu untuk menciptakan pembelajaran yang lebih kontekstual dan berbasis pemecahan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator dalam menerapkan pembelajaran interdisipliner dan berbasis proyek. Oleh karena itu, pemahaman guru terhadap STEAM menjadi faktor kunci dalam keberhasilannya di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil pengetahuan guru IPA terkait pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) di SMP Negeri Kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mengukur pengetahuan guru tentang STEAM. Hasil penelitian menunjukkan variasi yang signifikan pada setiap aspek kognitif dalam Taksonomi Anderson. Guru menunjukkan pemahaman yang baik dalam aspek mengingat (82%), menilai (78%), dan mencipta (100%), yang mengindikasikan penguasaan konsep dasar STEAM, kemampuan evaluasi pembelajaran, dan kemampuan merancang pembelajaran berbasis proyek yang mengintegrasikan STEAM. Namun, ditemukan adanya kesulitan pada aspek memahami (46%), menerapkan (47%), dan menganalisis (75%). Skor yang lebih rendah pada ketiga aspek ini mengindikasikan bahwa guru masih memerlukan penguatan dalam memahami prinsip dasar STEAM, mengintegrasikan elemen-elemen STEAM dalam pembelajaran berbasis proyek, serta menerapkan strategi kognitif yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Secara keseluruhan, profil pengetahuan guru IPA terkait pendekatan STEAM di SMP Negeri Kota Tarakan menunjukkan bahwa 3,20% guru berada pada kategori sangat baik, 58% pada kategori baik, dan 29,10% pada kategori cukup. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun sebagian besar guru memiliki pengetahuan yang baik, pemahaman dan penerapan konsep STEAM perlu ditingkatkan secara signifikan serta diperlukan pelatihan berkelanjutan, penyediaan sumber daya, dan dukungan intensif untuk mengoptimalkan penerapan STEAM dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri Kota Tarakan.
Kata Kunci: STEAM, Pengetahuan Guru, Pembelajaran IPA, Taksonomi Anderson
An educational breakthrough known as STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) gives the student the tools they need to think critically, be creative, communicate, and work together in the twenty-first century. By bridging different fields, this method fosters more contekstual and problem-solving-based learning. Teachers facilitate the implementation of project-based learning and interdisciplinary learning. As a result, a major contributor to teachers’ performance in the classroom is their comprehension of STEAM. The purpose of this study was to examine the knowledge profiles of science instructors in Tarakan city’s junior high school with regard to the STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) approach. This study assessed instructors’ STEAM expertise through a quantitative descriptive method. The result showed significant variations in each cognitive aspects in Anderson’s Taxonomy. Teachers showed good understanding in the aspects of remembering (82%), assesing (78%), and creating (100%), which indicated mastery of basic STEAM concepts, learning evaluation skills, and the ability to design project-based learning that integrates STEAM. However, difficulties were found in the aspects of understanding (46%), applying (47%), and analysing (75%). Lower scores on these three areas suggest that teachers still require assistance in comprehending the fundamentals of STEAM, incorporating STEAM components into project-based learning, and applying cognitive methods that are necessary for learning. Overall, 3.20% of science teachers in Tarakan city’s junior high schools fell into the very good group, 58% into the good category, and 29.10% into the sufficient category acording to their knowladge profile of the STEAM method. According to the study’s findings, even though the majority of theachers possessed a solid understanding of STEAM concepts, their comprehension and application required substantial improvment. Ongoing training, resource provision, and intensive support are required to maximize the integration of STEAM into science instruction in Tarakan City’s junior high schools. Keywords: STEAM, Teacher Knowledge, Science Learning, Anderson’s Taxonomy.