Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya produksi usahatani kelapa sawit, penerimaan usahatani kelapa sawit dan menganalisis besarnya pendapatan usahatani kelapa sawit di Desa Tangjung Aru Kecamatan Sebatik Timur. Metode penentuan sampel menggunakan metode sensus yaitu seluruh masyarakat yang memiliki perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 1-2 ha. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data yaitu menggunakan obesrvasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner kepada 60 petani. Analisis data dilakukan dengan menghitung total biaya produksi, penerimaan, serta pendapatan usahatani kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan Hasil bahwa petani kelapa sawit memiliki biaya produksi sebesar Rp13,663.109, Untuk penerimaan sebesar Rp 91,988.000, dan besarnya pendapatan petani kelapa sawit Rp 78,324.891, selama 3 Bulan 4 kali panen, bahwa biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan variabel, termasuk biaya pupuk, tenaga kerja, serta peralatan. Pendapatan petani diperoleh dari selisih antara penerimaan total dan total biaya produksi. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa keberlanjutan dan kesejahteraan petani kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga tandan buah segar (TBS) serta efisiensi dalam penggunaan faktor produksi. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang mendukung stabilitas harga dan peningkatan produktivitas agar petani kelapa sawit di Desa Tangjung Aru Kecamatan Sebatik Timur agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih optimal.

Kata kunci: Usahatani kelapa sawit, pendapatan petani, biaya produksi, penerimaan.

This study aimed to determine the production costs of oil palm farming and oil palm farm receipts and analyze the amount of oil palm farming income in Tanjung Aru, East Sebatik. The sample was determined using the census method, namely all people who have oil palm plantations with a land area of 1-2 ha. The data sources were primary and secondary data, and data collection techniques used were observation, interviews, documentation, and questionnaires for 60 farmers. Data analysis was carried out by calculating the total production costs, revenue, and income of oil palm farming. The results revealed that oil palm farmers had Rp production costs. 13,663,109, for receipts of Rp. 91,988,000, and the income of oil palm farmers was Rp. 78,324,891, for 3 months 4 times harvest, that production costs consisted of fixed and variable costs, including the cost of fertilizers, labour, and equipment. Farmers' income was from the difference between total revenue and production costs. This study illustrated that fluctuations strongly influence the sustainability and welfare of oil palm farmers in terms of the price of fresh fruit bunches (FFB) and efficiency in the use of production factors. Therefore, policies supporting price stability and increasing productivity are needed, so oil palm farmers in Tanjung Aru Village, East Sebatik Subdistrict, can obtain more optimal profits. Keywords: Oil palm farming, farmer income, production costs, revenue.