VISUM ET REPERTUM PSIKIATRIKUM SEBAGAI ALAT BUKTI TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA TARAKAN | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of VISUM ET REPERTUM PSIKIATRIKUM SEBAGAI ALAT BUKTI TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA TARAKAN

VISUM ET REPERTUM PSIKIATRIKUM SEBAGAI ALAT BUKTI TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA TARAKAN

Pengarang : Nurul Kholisah - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan terkait implementasi visum et repertum psikiatrikum (VeRP) sebagai alat bukti tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga di Kota Tarakan. Pertama, penerapan VeRP sebagai alat bukti tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga di Kota Tarakan. Kedua, faktor-faktor penyebab tidak pernah digunakannya VeRP sebagai alat bukti tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga di Kota Tarakan. Skripsi ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan secara langsung di beberapa lokasi, serta menggunakan data primer, data sekunder, dan data tersier. Data primer berasal dari beberapa narasumber, yaitu penyidik PPA Reskrim Polres Tarakan, Jaksa/Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Tarakan, Hakim Pengadilan Negeri Tarakan, dan Kepala bidang Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Tarakan. Data sekunder didapatkan dari Undang-Undang, buku, jurnal, dan artikel. Data tersier berasal dari website-website internet resmi yang terkait. Hasil dari penelitian ini, yaitu pertama, implementasi penggunaan VeRP sebagai alat bukti tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga di Kota Tarakan tidak pernah atau belum pernah diterapkan. Kedua, faktor-faktor penyebab tidak digunakannya VeRP di Kota Tarakan ialah terutama terkait penegak hukum yang tidak menggunakan kewenangannya serta pemahaman masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan VeRP sebagai alat bukti tindak pidana KDRT, hal ini terjadi karena tidak disosialisasikannya VeRP kepada masyarakat di Kota Tarakan. Penelitian ini menyarankan agar aparat penegak hukum lebih peduli terhadap luka psikis korban KDRT dan menggunakan kewenangannya untuk menggunakan VERP sebagai alat bukti.

Kata Kunci: Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Visum Et Repertum Psikiatrikum

This study aims to answer two questions related to the implementation of visum et repertum psychiatricum (VeRP) as evidence of criminal acts of domestic violence in Tarakan City. First, it is related to the implementation of VeRP as evidence of criminal acts of domestic violence in Tarakan City. Second, this study focused on the factors causing the non-use of VeRP as evidence of criminal acts of domestic violence in Tarakan City. This thesis was an empirical research conducted directly in several locations, and used primary data, secondary data, and tertiary data. The primary data came from several sources, namely investigators of the Women and Child Services Unit (PPA) of The Tarakan Police Criminal and Investigation Unit, Prosecutor/Public Prosecutor of Tarakan District Attorney, Judge of the Tarakan District Court, and Head of Tarakan City Women Empowerment and Child Protection Office. The secondary data were obtained from laws, books, journals, and articles. The tertiary data came from the related official websites. The study results, namely first, are that the implementation of the use of VeRP as evidence of criminal acts of domestic violence in Tarakan City is never or has never been applied. Second, the factors causing the non-use of VeRP in Tarakan City are mainly related to law enforcers who do not use their authority and the understanding of people who do not know the existence of VeRP as evidence of domestic violence crimes, it occurs because VeRP is not socialized to the community in Tarakan City. This research suggests that law enforcement officials are more concerned about the psychological wounds of victims of domestic violence and use their authority to use VERP as evidence. Keywords: Crime of Domestic Violence, Visum et Repertum Psychiatrum

Detail Informasi