
Analisis Kelayakan Usaha, Tingkat Keramahan Lingkungan Dan Hubungan Terhadap Pendapatan Bubu Dasar (Bottom Fish Pots) Di Desa Tepian Kecamatan Sembakung, Nunukan
Pengarang : Hariyadi - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2020XML Detail Export Citation
Abstract
Masyarakat di Desa Tepian, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan sebagian besar bekerja sebagai nelayan alat tangkap bubu dasar dan mendapatkan penghasilan bersumber dari usaha kegiatan penangkapan bubu dasar (bottom fish pots). Nelayan bubu melakukan usaha penangkapan masih jarang menghitung secara rinci biaya-biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diterima pada saat melakukan produski sehingga keuntungan yang dihasilkan tidak diketahui. Selain itu, nelayan juga jarang memperhatikan penggunaan alat tangkap agar tidak merusak perairan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha, tingkat keramahan lingkungan dan hubungan terhadap pendapatan nelayan bubu dasar (bottom fish pots) di Desa Tepian Sembakung, Kabupaten Nunukan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif dengan pengambilan sampel dan pengumpulan data menggunakan pendekatan observasi yaitu melakukan pengamatan terhadap hasil tangkapan utama nelayan bubu dasar udang galah (Macrobrachium rosenbergii) dan hasil tangkapan sampingan nelayan bubu dasar ikan patin (Pangasius hypophthalmus), ikan sumpit (Toxotes jaculatrix), ikan sembilang (Paraplotosus albilabris), dan kepiting bakau (Scylla serrate), serta menggunakan pendekatan survei yaitu teknik wawancara terhadap kelayakan usaha dan tingkat keramahan lingkungan nelayan bubu dasar. Hasil analisis kelayakan usaha nelayan bubu dasar menghasilkan keuntungan per bulan sebesar Rp. 3.346.944 dan menghasilkan nilai BEP dan ROI pada nelayan bubu dasar lebih dari 1 sehingga alat tangkap ini menghasilkan keuntungan dan layak untuk dijalankan serta bubu dasar tersebut termasuk dalam kategori alat tangkap yang sangat ramah lingkungan dengan nilai yang diperoleh yaitu 31 skor.
Kata Kunci: Analisis Kelayakan, keramahan lingkungan, bubu
Most of the people in the edge of the village of Sembakung sub-district of Nunukan Regency work as fisherman whouse basic bubu fishing equipment and get a mixed income from the bottom fish pots. Bubu fishermen doing fishing business still rarely calvulate in detail the costs incurred and the income received at the time production s that the benefits generated are not known. In addition, fisherman also rarely pay attention to use of fishing gear so as not to damage the waters. This study aims to analyze the business feasibility, the level of environmental friendliness and the bottom fish pots fishermen’s income relationship in the Tepian Sembakung Village, Nunukan District. This research method used is quantitative descriptive method with sampling and data collection using an observation approach that is observing the main catches of giant bottom shrimp fishermen (Macrobrachium rosenbergii) and byproducts of catfish bottom trap fishermen (pagasius hypophthalsmus), chopsticks (Chopsticks), (Toxotes jaculatrix), fish with a cross (Paraplotosus albilabris) and mangrove crab (Scylla serrata), and using a survey apprpach that is interviewing techniques for the feasibility of basic bubu fishermen and the level of environmental friendliness of basic bubu fishermen. The result of the feasibility analysis of the basic bubu fishermen business generate monthly profit of Rp. 3.346.944 and produce bep dan roi in fishers with more than 1 base tarp so that this fishing gear generates profit and is feasible to run and the base trap isnincluded in the category of fishing gear that is very environmentally friendly with a value obtained of 31 score. Keywords: business feasibility, environmental friendliness, bubu