Ketidaklangsungan Ekspresi Dalam Antologi Puisi Berjudul Aku Lelakimu Setia Menunggumu Karya Kang Maman (Kajian Semiotik Riffaterre) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Ketidaklangsungan Ekspresi Dalam Antologi Puisi Berjudul Aku Lelakimu Setia Menunggumu Karya Kang Maman (Kajian Semiotik Riffaterre)

Ketidaklangsungan Ekspresi Dalam Antologi Puisi Berjudul Aku Lelakimu Setia Menunggumu Karya Kang Maman (Kajian Semiotik Riffaterre)

Pengarang : Lisa Findi Perdani - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketidaklangsungan ekspresi dalam antologi puisi yang berjudul Aku Lelakimu Setia Menunggumu karya Kang Maman menggunakan kajian semiotik Riffaterre. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder yang melibatkan analisis terhadap ketidaklangsungan ekspresi dalam antologi puisi yang mengandung ketidaklangsungan ekspresi. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik baca, simak dan catat. Teknik analisis data merupakan metode pemaknaan Riffaterre yang terdiri atas ketidaklangsungan ekspresi dengan metode analisis yang diterapkan yaitu menggunakan analisis interaktif yang meliputi penggumpulan data dan klarifikasi data. Berdasarkan analisis data, dari total 3 bagian, yaitu ketidaklangsungan ekspersi terdapat 29 data penggantian arti, terdapat 18 data pada penyimpangan arti, dan terdapat 31 data pada penciptaan arti. Hal ini menunjukkan bahwa dalam puisi Aku Lelakimu Setia Menunggumu banyak mengandung ketidaklangsungan ekspresi yang sengaja disusun oleh penulisnya, sehingga apabila puisi ini dibaca akan memberi kesan menarik untuk para pembacanya.

Kata kunci : antologi puisi, ketidaklangsungan ekspresi, Riffaterre, semiotik

This study aims to describe the discontinuity of expression in the poetry anthology titled "Aku Lelakimu Setia Menunggumu" by Kang Maman, using Riffaterre's semiotic analysis. This research is qualitative and descriptive. The data comprises primary and secondary sources analysing the discontinuities of expression within the anthology. Data collection was conducted through reading, listening, and note-taking techniques. The data analysis employs Riffaterre's meaning-making method, focusing on the discontinuity of expression and utilizing an interactive analysis approach that includes data collection and clarification. Based on the data analysis, from a total of three sections, there are 29 instances of meaning replacement, 18 cases of meaning deviation, and 31 cases of meaning creation. It indicates that the poetry in "Aku Lelakimu Setia Menunggumu" contains intentional discontinuities of expression crafted by the author, which create an engaging impression for the readers. Keywords: Poetry Amhology, Discontinuity of Expression, Riffaterre, Semiotics.

Detail Informasi