Studi Kesesuaian Lokasi Terminal Penumpang Tipe A Di Provinsi Kalimantan Utara Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Studi Kesesuaian Lokasi Terminal Penumpang Tipe A Di Provinsi Kalimantan Utara Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Studi Kesesuaian Lokasi Terminal Penumpang Tipe A Di Provinsi Kalimantan Utara Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Pengarang : Ani Azizah - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Dalam pembangunan terminal yang representatif harus mempertimbangkan antara lain lokasi, tata ruang, kapasitas, kepadatan lalu lintas, ekonomi dan finansial serta keterpaduan dengan moda transportasi lainnya. Dari data Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Utara hanya ada 1 trayek AKAP yang dioperasikan oleh Perum Damri, yaitu perjalanan dari Tanjung Selor-Tanjung Redep (Berau) yang berangkat 1 kali sehari berangkat pukul 11.00 WITA dari Tanjung Selor dan Pukul 09.00 WITA dari Berau dan ada 3 trayek AKDP yaitu Malinau, Tideng Pale (KTT), dan Salang. Pool bus Damri ini bukan berada di terminal melainkan di pasar yang dikelola Dinas Perhubungan. Lokasi keberangkatan saat ini tidak berada pada terminal karena ketidakadanya terminal Tipe A di Provinsi Kalimantan Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan faktor-faktor yang berpengaruh dan pemilihan lokasi terminal yang dipilih dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Data pada penelitian ini berupa preference responden yang menggunakan terminal tersebut. Berdsarkan hasil analisis perhitungan yang telah dilakukan, maka kriteria yang berpengaruh dalam pemilihan lokasi terminal penumpang Tipe A yaitu faktor keselamatan sebesar 27%, kemudian keamanan sebesar 23%, kondisi lapangan sebesar 15%, biaya 14%, waktu perjalanan 11% dan yang terakhir jarak sebesar 10%. Sedangkan untuk pemilihan alternatif lokasi yang digunakan dalam pemilihan lokasi ini adalah Kota Baru Mandiri Tanjung Selor sebesar 41%, kemudian Kilometer 2 sebesar 32% dan Tanjung Palas sebesar 27%.

Kata Kunci: Terminal, AHP (Analytical Hierarchy Process), AKAP

The development of a representative passenger terminal require careful consideration of various factors, including location, spital planning, capacity, traffic density, economic and financial aspects, and integration with other modes of transportation. Based on data from the North Kalimantan Provincial Transportation Agency, the province currrently lacks a Type A terminal The only AKAP (Inter-City Inter-Province) route, operated by Perum Damri, runs between Tanjung Selor and 09:00 a.m. from Berau. Additionally, there are three AKDP (Inter-City Within Province) routes serving Malinau, Tideng Pala (KTT), and Salang. The existing departure points, such as the Damri bus poll, are situated in markets managed by the Transportation Agency rather than in proper terminals. This study aimed to identify the factors influencing the selection of a Type A terminal location and determine the suitable location using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Data were collected through respondents' preferences regarding terminal use. The analysis revealed that the factors influencing terminak location selection were safety (27%), security (23%), field conditions (15%), cost (14%), travel time (11%), and distance (10%). Among the alternative locations evaluated, Kota Baru Mandiri Tanjung Selor emerged as the most suitable location (41%), followed by Kilometer 2 (32%) and Tanjung Palas (27%). Keywords: Terminal, Location Suitability, AHP (Analytical Hierarchy Process), AKAP (Inter-City Inter-Province), AKDP (Inter-City Within Province)

Detail Informasi