
Analisa Stabilitas Transient Sudut Pemutus Kritis Dengan Metode Runge-Kutta Orde 4 Mesin Majemuk Di PT Intraca Manufacturing
Pengarang : Indra Tirto - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Analisa Stabilitas Transient adalah untuk menentukan mesin jika terjadi ganguan dan dapat memperabaiki dengan waktu tertentu. Dengan Analisa stabilitas Transient ini kita dapat meminimalisir gangguan serta meningkatkan ke stabilan ketika menggalami ganguan. Penelitian ini dilakukan di PT Intracawood Manufakturing dengan data yang digunakan berupa single line, data pemangkit, data beban dan data saluran. selanjutnya data di kelola dan dimasukan pada sofware Matlab. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Runge-Kutta Orde 4. Pada Penelian ini menunjukan hasil dari gambar ayuanan kurva yang mana pada G1 dengan sudut awalan 23,114 ˚ , GT=25 ˚ dan G3=24,517 ˚ dengan sudut pemutusan pada setiap mesin G1=51,586˚ , G2 = 46,586 ˚ dan G3 = 25,785˚. Waktu pemutusan 0,2 detik sesungguhnya adalah waktu pemutus kritis. Dalam hal ini G1, GT, dan G3 tetap dalam keadaan stabil meskipun mengalami gangguan. Akan tetapi jika waktu pemutus kritis ≥ 0,2 detik maka mesin akan tidak stabil.
Kata Kunci: Stabilitas Transien, Runge-Kutta Orda 4
The purpose of transient stability analysis is to ascertain whether a machine disturbance can be fixed in a predetermined amount of time. We can reduce disturbances and improve stability when disturbances occur with the help of this transient stability analysis. Single line, generator, load, and channel data were the types of data used in this study, which was carried out at PT. Intracawood Manufacturing. The data was then organized and loaded into the Matlab program. The Runge-Kutta Orda 4 Method was the methodology employed in this investigation. The results of this study showed that the curve swing image were displayed in G1 with a starting angle of 23.114°, GT = 25°, and G3 = 24.517°. For each machine, the disconnection angle was G1 = 51.586°, G2 = 46.586°, and G3 = 25.785°. It was actually true that the essential disconnection time was 0.2 seconds. In this instance, despite experiencing disruptions, G1, GT, and G3 stayed stable. The machine will become unstable if the crucial breaker time is less than or equalto 0.2 seconds. Keywords: Transient Stability, Runge-Kutta Orda 4