
PERANCANGAN INTERKONEKSI SISTEM PT. PLN (PERSERO) WILAYAH MALINAU DAN SEBUKU
Pengarang : Stefanli Daniel Mukin - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025XML Detail Export Citation
Abstract
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap penyediaan energi listrik khususnya di wilayah Provinsi Kalimantan Utara, salah satu upaya yang dilakukan oleh PT PLN adalah dengan menghubungkan setiap sistem tenaga listrik yang bersifat isolated yang ada di Kaltara menjadi sistem interkoneksi. Pada penelitian ini, dua sistem isolated yaitu: Malinau dan Sebuku akan dihubungkan melalui jaringan distribusi 20 kV. Penelitian ini diawali dengan pengambilan data di Malinau dan Sebuku untuk dilakukan analisis aliran daya dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi sistem saat ini (existing). Dalam penelitian ini, pemodelan dan analisis aliran daya dilakukan menggunakan software ETAP Powerstation dengan metode aliran daya yang dipilih adalah Newton-Raphson.Penelitian ini menghasilkan desain saluran interkoneksi yang menghubungkan Malinau dan Sebuku dengan spesifikasi saluran sebagai berikut: Saluran udara dari Bus PLTU Malinau ke Bus Tujung (saluran ujung PLN sebuku), menggunakan jenis AAAC (All Almunium Alloy Conductor) dengan diameter 240 〖mm〗^2 dan panjang kabel 86,6 km dan pada skenario sistem pembangkit sebuku tidak beroperasi, maka diperlukan penambahan kapasitor bank pada ujung saluran sistem sebuku sebesar 1200 kVAr,. Berdasarkan hasil simulasi aliran daya Pada skenario sistem pembangkit malinau dan sebuku beroperasi didapatkan nilai rugi-rugi daya aktif sebesar 2.361 kW dan dan rugi-rugi daya reaktif sebesar 7.802 kVAr. Sedangkan untuk tegangan paling rendah terdapat pada Bus (SBWK.115 dan SBWK.67) dan Bus (LSO.66) dengan nilai sebesar 18,961 kV dan 18,962 kV, dan pada skenario sistem pembangkit sebuku tidak beroperasi didapatkan nilai rugi-rugi daya aktif sebesar 2.991 kW dan rugi-rugi daya reaktif sebesar 9.719 kVar. Sedangkan untuk tegangan paling rendah terdapat pada Bus (TNP.34) dan Bus (NPT.35) dengan nilai sebesar 18.933 kV dan 18.935 kV.
Kata Kunci : Interkoneksi, Aliran Daya, Sofware ETAP
One of the efforts undertaken by PT PLN to improve the quality of electricity supply services, particularly in the North Kalimantan Province is to connect each isolated power system in North Kalimantan into an interconnected system. In this study, two isolated systems, Malinau and Sebuku, will be interconnected through a 20 kV distribution network. This study began with data collection in Malinau and Sebuku for power flow analysis to determine the current system condition (existing). The modelling and power flow analysis in this study were performed using the ETAP Power station software with the chosen power flow method being Newton- Raphson. This research results in the design of an interconnection line connecting Malinau and Sebuku with the following line specifications: an overhead line from the Malinau PLTU Bus to the Tujung Bus (the Sebuku PLN terminal line), using AAAC (All Aluminium Alloy Conductor) with a diameter of 240 mm² and a cable length of 86.6 km. In the scenario where the Sebuku power plant was not operational, a capacitor bank addition of 1200 kVAr was required at the end of the Sebuku system line. Based on the power flow simulation results, in the scenario where both the Malinau and Sebuku power plants were operational, the active power loss was 2,361 kW, and the reactive power loss was 7,802 kVAr. The lowest voltage was found at Bus (SBWK.115 and SBWK.67) and Bus (LSO.66) with values of 18.961 kV and 18.962 kV, respectively. In the scenario where the Sebuku power plant was not operational, the active power loss was 2,991 kW and the reactive power loss was 9,719 kVAr, with the lowest voltage occurring at Bus (TNP.34) and Bus (NPT.35) with values of 18,933 kV and 18,935 kV. Keywords: Interconnection, Power Flow, ETAP Software