Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII Di SMP Negeri 5 Tarakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 – April 2016 di SMP Negeri 5 Tarakan.
Jenis penelitian ini adalah quasi exsperiment dengan desain nonequivalen control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Tarakan. Sampel penelitian ini adalah kelas VIII-7 sebagai kelas eksperimen dan VIII-8 sebagai kelas kontrol, Sampel penelitian diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes. Data dianalisis menggunakan analisis statistik dengan bantuan software SPSS versi 16.0 for windows.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen pada saat posttest adalah 50,93 dan nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol adalah 44,94. Sedangkan berdasarkan hasil analisis uji independent sample t-test dengan taraf signifikan 5% (α = 0,05) serta ttabel yaitu 1,669 didapatkan thitung sebesar 2,070. Sehingga dapat dilihat bahwa thitung > ttabel yakni 2,070 > 1,669. Dengan demikian H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa “Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas Eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari kemampuan pemecahan masalah siswa kelas kontrol yang diajar menggunakan model konvensional (Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Tarakan)”

Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan Pemecahan Masalah

This research aimed to determine the students skill of problem solving by applying Problem Based Learning. This research was conducted from August 20l4 – April 2016 at SMP N 5 Tarakan. This research is a quasi experimental research with nonequivalent control group design. The population of this research is all of the eight grade students of SMP N 5 Tarakan. The samples was taken by simple random sampling technique is divided into two classes VIII-7 as ane experiment class and VII-8 as a control class. Data analyzed by using descriptive statistical analysis and statistical test independent sample t-test by using software SPSS version 16.0 for windows. The result of descriptive analysis shows that the average of problem solving skill in the experimental class was 50,93 and the average problem solving skill of the control class was 44,94. While the results of independent sample t-test with significance 5% (α = 0,05) with ttest is 1,669 obtained thitung is 2,070. Therefore it can be seen that thitung > ttabel is 2,070 > 1,669. Thus H0 was rejected and, it can be concluded that the means score of mathematic students’ problem solving skill taught by using problem based learning model was significantly high than the means score of mathematic students’ problem solving skill taught by conventional way at the eighth grade students of SMP Negeri 5 Tarakan (problem based learning model had an effect on mathematic students’ problem solving skill class VIII SMP Negeri 5 Tarakan). Keywords: Problem Based Learning, Problem Solving Skill