STUDI KASUS PEMBELAJARAN DIFERENSIASI DALAM KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 TARAKAN | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of STUDI KASUS PEMBELAJARAN DIFERENSIASI DALAM KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 TARAKAN

STUDI KASUS PEMBELAJARAN DIFERENSIASI DALAM KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 TARAKAN

Pengarang : Nurhadiah Tricahyati - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Pembelajaran diferensiasi merupakan salah satu strategi pembelajaran yang yang dapat memfasilitasi berbagai perbedaan yang dimiliki oleh setiap siswa, serta terbagi menjadi beberapa jenis yaitu konten, proses, dan produk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan pembelajaran diferensiasi dalam kurikulum merdeka pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Tarakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskripstif dengan jenis studi kasus. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi, teks wawancara dan dokumentasi seperti modul ajar atau perangkat pembelajaran lainnya yang digunakan oleh guru saat mengajar. Teknik analisis data yang digunakan berupa model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verikasi. Uji keabsahan data yang digunakan yaitu uji kredibilitas dengan cara perpanjangan pengamatan dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di SMA Negeri 1 Tarakan tidak ditemukan adanya penerapan pembelajaran diferensiasi konten, proses dan produk pada mata pelajaran biologi khususnya di semester ganjil tahun ajaran 2024/2025. Namun guru tersebut pernah menerapkan pembelajaran diferensiasi di semester genap tahun ajaran 2023/2024. Dalam penerapannya, guru mengalami beberapa hambatan seperti kurangnya spot wifi disekolah, adanya ruang kelas yang berada dekat dengan jalan raya, siswa yang sulit diatur, adanya keterbatasan waktu dalam penerapan pembelajaran diferensiasi dan guru kurang tegas dalam pengumpulan tugas siswa. Dari hambatan tersebut diharapkan agar pihak sekolah dapat memberikan fasilitas lebih untuk guru dan siswa. Selain itu, guru sebagai fasilitator diharapkan agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang sesuai dengan tingkat pemahanam siswa mulai dari rendah, sedang dan tinggi.

Kata kunci: pembelajaran, diferensiasi, kurikulum merdeka

Differentiated learning is one of the learning strategies that can facilitate the various differences that each student has. It is divided into several types, namely content, process, and product. This study aimed to determine the application of differentiated learning in the Merdeka curriculum in biology subjects at SMA Negeri 1 Tarakan. The method of this study is a descriptive qualitative method with a case study type. The research instruments were observation sheets, interview texts, and documentation such as teaching modules or teachers' learning tools. The data analysis technique was the Miles and Huberman model, which consisted of data reduction, data presentation, concluding, and verification. The data validity test was a credibility test using observation extension and technique triangulation. The results of this study indicated that in SMA Negeri 1 Tarakan, there was no application of differentiated learning of content, process, and product in Biology subject, in the odd semester of the 2024/2025. However, the teacher had implemented differentiated learning in the even semester of the 2023/2024. In its implementation, the teacher experienced several obstacles, such as the lack of wifi spots at school, classrooms nearby to the highway, students who were difficult to control, time constraints in implementing differentiation learning, and teachers who were less strict in collecting student assignments. The school can provide more facilities for teachers and students from these obstacles. In addition, teachers as facilitators are expected to be able to create a learning environment that is based on the level of student understanding, ranging from low to medium and high. Keywords: learning, differentiation, Merdeka curriculum

Detail Informasi