KARAKTERISASI TINGKAT KEMATANGAN GAMBUT DI KABUPATEN TANA TIDUNG BERDASARKAN SIFAT KIMIA DAN FISIKA GAMBUT | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of KARAKTERISASI TINGKAT KEMATANGAN GAMBUT DI KABUPATEN TANA TIDUNG BERDASARKAN SIFAT KIMIA DAN FISIKA GAMBUT

KARAKTERISASI TINGKAT KEMATANGAN GAMBUT DI KABUPATEN TANA TIDUNG BERDASARKAN SIFAT KIMIA DAN FISIKA GAMBUT

Pengarang : Hairuddin - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Gambut merupakan akumulasi bahan organik yang terbentuk secara alami dari sisa-sisa tumbuhan dengan berbagai tingkat dekoposisi baik sempurna maupun tidak sempurna dengan ketebalan 50 cm atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tingkat kematangan gambut di kabupaten tana tidung berdasarkan sifat kimia dan fisika gambut. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang dilaksanakan dengan metode survei dengan fokus penelitian sifat kima dan fisika gambut pada lokus desa Tideng Pale Timur, desa Sebidai dan desa Limbu Sedulun Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung. Parameter yang diamati adalah Karakteristik kimia dan fisika serta tingkat kematangan gambut dan dianalisis secara deskripsi menggunakan kriteria penilaian status kimia dan fisika gambut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 2 tingkat kematangan gambut di lokasi penelitian yaitu saprik dan hemik. Gambut dengan tingkat kematangan Saprik berada di lokasi desa Sebidai dan Gambut dengan tingkat kematangan Hemik berada lokasi desa Tideng Pale Timur dan Desa Limbu Sedulun. Pengelolaan tanah gambut memerlukan kombinasi strategi ameliorasi seperti penggunaan kapur dan pupuk organik serta pengaturan tata air untuk mendukung pertanian berkelanjutan, Hasil dari penelitian ini dapat menjadi acuan bagi petani dan mengambil kebijakan dalam memanfaatkan lahan gambut secara optimal tanpa merusak ekosistem.

Kata Kunci: Gambut, Saprik, Hemik, Kabupaten Tana Tidung.

Peat is an accumulation of organic material formed naturally from plant remains with various levels of decomposition, both perfect and imperfect, with a thickness of 50 cm or more. This research aims to determine the characteristics of the maturity level of peat in Tana Tidung Regency based on the chemical and physical properties of peat. This research was a non-experimental study conducted using a survey method with a focus on researching the chemical and physical properties of peat at the locus of East Tideng Pale village, Sebidai village and Limbu Sedulun village, Sesayap district, Tana Tidung regency. The parameters observed were chemical and physical characteristics as well as the maturity level of the peat and were analyzed descriptively using the criteria for assessing the chemical and physical status of peat. The results of this study show that there are two maturity levels of peat in the research location, namely sapric and hemic. Sapric peat is located in Sebidai village and hemic peat is located in East Tideng Pale and Limbu Sedulun villages. Peat soil management requires a combination of amelioration strategies such as the use of lime and organic fertilizers as well as water management to support sustainable agriculture. The results of this study can serve as a reference for farmers and make policies in utilizing peatlands optimally without damaging the ecosystem. Keywords: Peat, Sapric, Hemic, Tana Tidung Regency

Detail Informasi