Dismenorea merupakan nyeri perut saat menstruasi menstruasi yang terjadi sebelum dan selama siklus menstruasi, beberapa faktor yang mempengaruhi dismenorea salah satunya adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik mengoptimalkan pelepasan hormon endorfin yang menjadi analgetik non spesifik pada dismenorea, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan nyeri dismenorea primer pada Mahasiswi di Universitas Borneo Tarakan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswi di Universitas Borneo Tarakan sebanyak 89 mahasiswi. Pengambilan data menggunakan kusioner Numerical Rating Scale (NRS) dan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) pengukuran aktivitas fisik, dan analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian bahwa dari 89 responden sebagian besar responden memiliki aktivitas fisik Sedang mayoritas mengalami nyeri dismenorea ringan sebanyak 33,7% (30 responden), aktivitas fisik ringan mayoritas mengalami nyeri dismenorea sedang 12,3% (11 responden), aktivitas fisik berat mayoritas mengalami nyeri dismenorea ringan 8,9% (8 responden). Hasil uji chi square p value 0,070 (p>0,05). Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan nyeri dismenorea primer pada Mahasiswi di Universitas Borneo Tarakan.

Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Dismenorea Primer

Dysmenorrhea refers to abdominal pain that occurs before and during menstruation.Several factors can influence dysmenorrhea, with physical activity being one ofthem.Physical activity optimizes the release of endorphins, which act as a non-specific analgesic for dysmenorrhea. This study aims to determine the relationshipbetween physical activity and primary dysmenorrhea pain among female studentsat Borneo Tarakan University. A quantitative cross-sectional approach wasemployed. The population of this study consisted of 89 female students at BorneoTarakan University. Data collection utilized the Numerical Rating Scale (NRS) forpain assessment and the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) tomeasure physical activity, with data analysis conducted using the chi-square test.The results showed that the majority of respondents had moderate physical activity,with 33.7% (30 respondents) experiencing mild dysmenorrhea pain. In comparison,those with light physical activity mainy experienced moderate dysmenorrhea painat 12.3% (11 respondents). Among those with high physical activity,8.9%(8respondents) experienced mild dysmenorrhea pain. The chi-square test yielded a p-value of 0.070 (p> 0.05), indicating no significant relationship between physicalactivity and primary dysmenorrhea pain among female students at Borneo TarakanUniversity. Keywords: Physical Activity, Primary Pysmenorrhea