Ikan bulan-bulan (Megalops sp) merupakan jenis ikan hasil tangkapan sampingan (HTS). Umumnya, daging ikan ini diolah menjadi berbagai macam produk diversifikasi, tetapi limbah hasil samping olahan tidak dimanfaatkan. Padahal, limbah ikan bulan- bulan memiliki potensi untuk diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis, seperti minyak ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi Magnesol XL terbaik pada proses bleaching minyak ikan dan menganalisis karakteristik kimia minyak ikan bulan-bulan yang dihasilkan, seperti nilai rendemen, nilai asam lemak bebas/free fatty acid (FFA), nilai peroksida/peroxide value (PV), dan profil asam lemak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 tahap, yaitu ekstraksi jeroan ikan bulan-bulan secara dry rendering pada suhu 60oC selama 1 jam dan pemurnian minyak ikan melalui proses bleaching dengan penambahan adsorben Magnesol XL 1%, 3% dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan penambahan Magnesol XL terbaik pada konsentrasi 5%. Nilai rendemen minyak ikan bulan-bulan sebesar 72%. Karakteristik minyak ikan yang diperoleh, yaitu nilai asam lemak bebas 0,41%, nilai peroksida sebesar 3 mEq/kg, dan asam lemak dominan yaitu asam palmitat 32,20%. Kesimpulan penelitian ini adalah minyak ikan yang diberi adsorben Magnesol XL pada konsentrasi 5% memenuhi International Fish Oil Standard/IFOS (FFA: ≤ 1,50% dan PV: ≤ 5,00 mEq/kg).

Kata Kunci : asam_lemak_bebas, ekstraksi, minyak_jeroan_ikan, peroksida, rendemen.

Tarpon fish (Megalops sp) is a bycatch (HTS) fish. Generally, this fish meat is processed into various diversified products, but the waste from the processed by- products is not utilized. Tarpon fish waste has the potential to be processed into products with economic value, such as fish oil. This study aimsed to determine the best concentration of Magnesol XL in the fish oil bleaching process and to analyze the chemical characteristics of the tarpon fish oil produced, such as yield value, free fatty acid (FFA) value, peroxide value (PV), and fatty acid profile. The method used in this study consisted of 2 stages, which are dry rendering extraction of tarpon fish innards at a temperature of 600C for 1 hour and purification of fish oil through a bleaching process with the addition of 1%, 3% and 5% Magnesol XL adsorbents. The results showed that the best addition of Magnesol XL was at a concentration of 5%. The yield value of tarpon fish oil was 72%. The characteristics of the fish oil obtained were a free fatty acid value of 0.41%, a peroxide value of 3 mEq/kg, and the dominant fatty acid, palmitic acid, 32.20%. This study concludes that fish oil given Magnesol XL adsorbent at a concentration of 5% meets the International Fish Oil Standard/IFOS (FFA: ≤ 1.50% and PV: ≤ 5.00 mEq/kg). Keywords: free fatty acid, extraction, fish offal oil, peroxide, yield.