
Pengaruh Kombinasi (Atonik + Air Kelapa) Dan Waktu Pemberian Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Seledri (Apium Graveolens L.)
Pengarang : Marsiana Simon - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2019XML Detail Export Citation
Abstract
Permintaan seledri dari tahun ke tahun terus meningkat baik di dalam negeri (domestik) maupun di luar negeri sebagai komoditas ekspor. Rendahnya tingkat pertumbuhan dan hasil seledri dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: petani belum sepenuhnya menerapkan teknik budidaya tanaman yang baik, faktor iklim yang tidak mendukung dan faktor kurangnya unsur hara didalam tanah. Salah satu usaha untuk meningkatkan hasil, baik melalui ekstensifikasi maupun intensifikasi. Salah satu peningkatan hasil melalui intensifikasi adalah dengan pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) sebagai bahan untuk merangsang pertumbuhannya. Pertumbuhan tanaman dapat dirangsang menggunakan zat pengatur tumbuh atonik dan air kelapa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan waktu pemberian serta interaksinya kombinasi atonik dan air kelapa yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman seledri (A. graveolens L.) yang optimum. Penelitian dilakukan pada bulan November 2018 hingga Febuari 2019 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan. Metode yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari 12 kombinasi perlakuan dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kombinasi atonik dan air kelapa berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tangkai, jumlah tangkai, panjang akar, volume akar, berat basah dan berat kering namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan. Faktor waktu pemberian dan interaksi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Konsentrasi yang terbaik dari perlakuan kombinasi atonik dan air kelapa diperoleh perlakuan K1 (20% atonik+ 80% air kelapa). Disarankan menggunakan jenis ZPT atonik dan air kelapa untuk mendapatkan pertumbuhan seledri tumbuh terbaik.
Celery demand from year to year continues to increase both domestically (domestically) and abroad as an export commodity. Low growth rates and celery yields can be caused by several factors, namely: farmers have not fully implemented good crop cultivation techniques, non-supportive climate factors and lack of nutrients in the soil. One effort to improve results, both through extensification and intensification. One increase in yield through intensification is by providing Growth Regulating Substances (GRS) as ingredients to stimulate growth. Plant growth can be stimulated using atonic growth regulators and coconut water.
This study aims to determine the concentration and timing of the appropriate combination of atonic and coconut water administration and interactions so that the optimal growth and yield of celery (A. graveolens L.) plants is obtained. This research was conducted from November 2018 to February 2019 at the Borneo University Tarakan Faculty of Agriculture Experimental Garden. The method used was factorial Randomized Block Design (RBR) consisting of 12 treatment combinations with 4 replications. The results showed that the concentration of combination atonic and coconut water significantly affected plant height, leaf number, stem length, stem number, root length, root volume, wet weight and dry weight but did not significantly affect the number of tillers. The time factor for giving and interacting did not have a significant effect on all observational parameters. The best concentration of combination atonic treatment and coconut water is K1 treatment (20% atonic + 80% coconut water). It is recommended to use atonic ZPT and coconut water to get the best celery growth.
Tidak Tersedia Deskripsi