Efektivitas Beberapa Jenis Buah-Buahan Dan Ketinggian Posisi Perangkap Untuk Mengendalikan Hama Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros l.) Di Perkebunan Kelapa | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Efektivitas Beberapa Jenis Buah-Buahan Dan Ketinggian Posisi Perangkap Untuk Mengendalikan Hama Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros l.) Di Perkebunan Kelapa

Efektivitas Beberapa Jenis Buah-Buahan Dan Ketinggian Posisi Perangkap Untuk Mengendalikan Hama Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros l.) Di Perkebunan Kelapa

Pengarang : Diki Marsuki Nur - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI


Abstract

Pemantauan hama kumbang dapat menggunakan perangkap dan bahan pemikat (atraktan), namun ditentukan oleh berbagai faktor, misalnya jenis perangkap dan bahan pemikat, tinggi perangkap, dan ekosistem disekitar lokasi pemasangan perangkap. Penelitian ini bertujuan; (1) mendeskripsikan efektivitas penggunaan perangkap dengan berbagai ketinggian dan pemikat yang berbeda, dan (2) menguraikan faktor lainnya yang mempengaruhi efektivitas perangkap berdasarkan faktor iklim, fluktuasi, dan posisi perangkap terhadap hama kumbang tanduk yang terperangkap di areal perkebunan kelapa. Penelitian menggunaakan metode survey terhadap 9 (sembilan) jenis perangkap yakni feromon dengan masing-masing ketinggian 1, 2, dan 3 m, dengan pemikat terdiri dari feromonas (Ethyl 4-methyloctanoate), buah nanas dan mangga kweni. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa buah nanas dan mangga kweni tidak efektif digunakan untuk memerangkap hama kumbang tanduk, sedangkan feromonas (Ethyl 4-methyloctanoate) efektif memerangkap hama kumbang tanduk. Selain itu, tinggi perangkap tidak mempengaruhi efektivitas atau kemampuan dalam memerangkap hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.) yang terperangkap di perkebunan kelapa. Faktor lainnya yang mempengaruhi efektivitas perangkap yakni faktor iklim seperti curah hujan, cahaya matahari dan angin dapat mempengaruhi hasil tangkapan hama kumbang tanduk di areal perkebunan kelapa karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi perilaku, siklus hidup, dan populasi kumbang tanduk, serta efektivitas perangkap yang digunakan.

Kata Kunci: Hama Kumbang Tanduk, Feromonas, Mangga Kweni, Nanas

Beetle pests can be monitored using traps and attractants. However, the effectiveness of this strategy is determined by a variety of parameters, including the type of trap and attractant used, the height of the trap, and the surrounding ecology. The purpose of this study is to: (1) describe the efficiency of utilizing traps with varied heights and lures, and (2) characterize additional elements that affect the performance of traps against horned beetle pests trapped in coconut farms, such as climate factors, variations, and trap placement. This study employed a survey approach involving 9 (nine) types of traps, namely pheromones with heights of 1, 2, and 3 m, and lures consisting of pheromone (Ethyl 4-methyloctanoate), pineapple fruit, and mango kweni. The findings revealed that pineapple fruit and mango kweni were ineffective at trapping horned beetle pests; however pheromone (Ethyl 4- methyloctanoate) was efficient. Furthermore, trap height has no effect on the effectiveness or ability of trapping horned beetle pests (Oryctes rhinoceros L.) found in coconut plantations. The effectiveness of traps is also dependent on environmental factors such as precipitation, sun radiation, and wind speed. These factors can have an impact on the capture of horned beetles in coconut plantations because they affect their behavior, life cycle, and population dynamics, as well as the efficacy of the trapping techniques used. Keywords: Horned Beetle Pest, Feromonas, Mango Kweni, Pineapple

Detail Informasi