Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Eksploitasi Seksual Di Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Eksploitasi Seksual Di Kota Tarakan

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Eksploitasi Seksual Di Kota Tarakan

Pengarang : Rani - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Memanfaatkan anak baik secara seksual maupun ekonomi, dengan tujuan memperoleh keuntungan adalah tindakan yang tidak bermoral dan melanggar hukum karena melanggar hak-hak dasar anak. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan terkait perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban eksploitasi seksual di Kota Tarakan. Pertama, bentuk perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban eksploitasi seksual di Kota Tarakan dan kedua yaitu hambatan perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban eksploitasi seksual di Kota Tarakan. Skripsi ini merupakan empiris terhadap kaidah-kaidah hukum terkait variabel penelitian. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam Skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara, observasi, dan pengamatan. Data sekunder didapatkan dari buku, jurnal, dan data statistik. Hasil dari penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa, pertama bentuk perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban eksploitasi seksual di Kota Tarakan dilakukan melalui upaya preventif dan represif oleh aparat penegak hukum atau instansi yang berwenang menangani perkara kasus anak dan saling berkoordinasi sesuai kebutuhan korban anak. Kedua, hambatan perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban eksploitasi seksual anak di Kota Tarakan yakni beberapa korban anak tidak kooperatif dan sulit bekerjasama pada saat mengimplementasikan perlindungan hukum oleh instansi yang berwenang, masyarakat yang kurang memahami resiko eksploitasi seksual terhadap anak, serta keterbatasan fasilitas dinas DP3AP2KB dalam ketersediaan sarana dan prasarana rumah inap terhadap anak sebagai korban eksploitasi seksual di Kota Tarakan. Sebagai hasil dari penelitian ini, kompetensi aparat penegak hukum harus ditingkatkan, sistem perlindungan hukum harus diperkuat, sarana dan prasarana harus diperbarui, dan koordinasi yang lebih baik antara aparat penegak hukum dan masyarakat, khususnya antara lembaga pemerintah dan aparat penegak hukum.

Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Anak, Eksploitasi Seksual

The exploitation of children, whether for sexual or economic purposes, with the intent to gain profit, is both immoral and illegal, as it violates the fundamental rights of children. This study seeks to address two main questions regarding the legal protection afforded to children who are victims of sexual exploitation in Tarakan City. First, what forms of legal protection are available to child victims of sexual exploitation in Tarakan City? Second, what are the challenges in providing legal protection to these child victims in Tarakan City? This research adopted an empirical approach, examining legal principles related to the study's variables. The types and sources of data used in this study consist of primary and secondary data. Primary data were collected through interviews, observations, and field studies, while secondary data were gathered from books, journals, and statistical records. The findings of the study revealed that, first, legal protection for child victims of sexual exploitation in Tarakan City was provided through both preventive and repressive measures by law enforcement authorities or relevant institutions, which collaborate as necessary to meet the specific needs of child victims. Second, several challenges hinder the provision of legal protection to child victims of sexual exploitation in Tarakan City, including the lack of cooperation from some child victims during the legal protection process, a general lack of awareness in the community about the risks of sexual exploitation of children, and the limited facilities available to the DP3AP2KB office, particularly in terms of providing shelters for child victims of sexual exploitation. Based on these findings, the study concludes that law enforcement personnel must enhance their competencies, the legal protection system must be strengthened, infrastructure must be upgraded, and coordination between law enforcement and the community especially between government institutions and law enforcement agencies must be improved. Keywords: Legal Protection, Children, Sexual Exploitation

Detail Informasi