Uji Tantang Pada PL Udang Windu (Penaeus monodon) Yang Diberi Probiotik Berbeda Dengan Bakteri Vibrio parahaemolyticus | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Uji Tantang Pada PL Udang Windu (Penaeus monodon) Yang Diberi Probiotik Berbeda Dengan Bakteri Vibrio parahaemolyticus

Uji Tantang Pada PL Udang Windu (Penaeus monodon) Yang Diberi Probiotik Berbeda Dengan Bakteri Vibrio parahaemolyticus

Pengarang : Stevani Suryati - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI


Abstract

Penyakit Vibriosis bersifat sangat akut serta ganas, karena dapat mengakibatkan kematian larva udang pada waktu yang singkat antara 1 hingga 3 hari sejak awal terinfeksi. Salah satu alternatif pencegahan terhadap penyakit Vibriosis adalah pemberian bakteri probiotik. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan probiotik dalam menghambat pertumbuhan bakteri V.parahaemolyticus yang akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup post larva udang windu (P. monodon). Penelitian ini menggunakan RAL dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan 1 pemberian probiotik kultur, perlakuan 2 pemberian probiotik komersil (EM4), dan perlakuan 3 tanpa pemberian probiotik. Penelitian dilakukan selama 66 hari dengan total masa pemeliharaan 51 hari, melakukan sampling 2 kali, kemudian di lanjut uji tantang selama 15 hari serta menghitung pengukuran panjang dan berat. Parameter kualitas air yang diukur pada penelitian ini meliputi suhu, salinitas, oksigen terlarut (DO), pH, dan amonia. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova dan disajikan dalam bentuk grafik. Didapatkan perlakuan terbaik adalah pemberian probiotik kultur dengan nilai panjang mutlak 1,83 cm, berat mutlak 0,5 gr, SGR 3,86 %, dan SR 72,5 %, dimana hasil ini memberikan pengaruh yang signifikan dari pada perlakuan lainnya.

Kata Kunci: Bakteri Probiotik, Laju Pertumbuhan, Penyakit Vibriosis

Vibriosis disease is a highly acute and malignant disease that can result in the death of shrimp larvae within a short period of time, typically between 1 to 3 days from the initial infection. One alternative to the prevention of vibriosis disease is the administration of probiotic bacteria. The purpose of the research was to evaluate the effectiveness of using probiotics in inhibiting the growth of V. parahaemolyticus bacteria which can affect the growth and survival rate of tiger shrimp (P. monodon) larvae. The research used RAL with 3 treatments and 4 replications. Treatment 1 was culture probiotics, treatment 2 was commercial probiotics (EM4), and treatment 3 was no probiotics. The study was conducted for 66 days with a total rearing period of 51 days, sampling twice, then continued the challenge test for 15 days and calculated the length and weight measurements. Water quality parameters measured in this research include temperature, salinity, dissolved oxygen (DO), pH, and ammonia. The data obtained were analyzed using Anova and presented in graphical form. The best treatment was probiotic culture with an absolute length of 1.83 cm, absolute weight of 0.5 g, SGR of 3.86%, and SR of 72.5%, where these results gave a significant effect than the other treatments. Keywords: Probiotic Bacteria, Growth Rate, Vibriosis Disease

Detail Informasi