
Efektifitas Biosaka Dari Berbagai Macam Daun Tumbuhan Sebagai Pengendalian Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Cabai
Pengarang : Nirwana - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas biosaka dan waktu aplikasi yang terbaik sebagai pengendalian penyakit antraknosa pada tanaman cabai (capsicum annum L). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 faktor. Terdiri dari 7 perlakuan yaitu P0 Kontrol (Inokulasi patogen ke tanaman) P1 (Aplikasi biosaka A sebelum inokulasi patogen ke tanaman), P2 (Aplikasi biosaka B sebelum inokulasi patogen ke tanaman), P3 (Aplikasi biosaka A setelah inokulasi patogen ke tanaman), P4 (Aplikasi biosaka B setelah inokulasi patogen ke tanaman), P5 (Aplikasi biosaka A sebelum dan sesudah inokulasi patogen ke tanaman) dan P6 (Aplikasi biosaka B sebelum dan sesudah inokulasi patogen ke tanaman). Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 84 satuan percobaan, hasil penelitian menunjukan bahwa Penggunaan biosaka komposisi A lebih baik dalam menekan penyakit antraknosa pada tanaman cabai dibandingkan dengan penggunaan biosaka komposisi B. pada Penggunaan biosaka sebelum dan setelah penginfeksian patogen lebih baik dalam mengendalikan penyakit antraknosa pada tanaman cabai dibandingkan hanya sebelum atau hanya setelah terjadinya infeksi patogen.
Kata Kunci: Biosaka, Antraknosa, Cabai (Capsicum annum l.)
The purpose of the research was to determine the efficacy of biosaka and the best time of application to control anthracnose disease in chili plants (capsicum annum L). The research method used a 1-factor Randomized Group Design (RAK), consisting of 7 treatments, namely PO Control (Inoculation of pathogens to plants) P1 (Application of biosaka A before inoculation of pathogens to plants), P2 (Application of biosaka B before inoculation of pathogens to plants), P3 (Application of biosaka A after pathogen inoculation to plants), P4 (Application of biosaka B after pathogen inoculation to plants), P5 (Application of biosaka A before and after pathogen inoculation to plants) and P6 (Application of biosaka B before and after pathogen inoculation to plants). Each treatment was repeated 4 times resulting in 84 experimental units. The results showed that the use of biosaka composition A is better in suppressing anthracnose disease in chili plants compared to the use of biosaka composition B. The use of biosaka before and after pathogen infection is better in controlling anthracnose disease in chili plants than only before or only after pathogen infection. Keywords: Biosaka, Anthracnose, Chili (Capsicum annum l.)