
Ungkapan Kepercayaan Takhayul Masyarakat Suku Dayak Bulusu Di Desa Sedulun Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara (Kajian Folklor)
Pengarang : Aprillia Sari Lawai - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Ungkapan kepercayaan Takhayul di Desa Sedulun Kabupaten Tana Tidung adalah kearifan lokal yang sampai saat ini masih dipercaya oleh masyarakat Suku Dayak Bulusu di Desa Sedulun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk, makna dan fungsi takhayul masyarakat Suku Dayak Bulusu di Desa Sedulun Kabupaten tana Tidung. Metode pengumpulan data melalui teknik wawancara. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk ungkapan kepercayaan Suku Dayak Bulusu yang masih berkembang di Desa Sedulun Kabupaten Tana Tidung. Bentuk takhayul yang ditemukan di Desa Sedulun Kabupaten Tana Tidung dijabarkan ke dalam pola atau bentuk sebagai berikut: takhayul berdasarkan bentuk sebab-akibat berjumlah 28 (dua puluh delapan) data, takhayul berdasarkan bentuk akibat-sebab berjumlah 5 (lima) data, takhayul berdasarkan bentuk tanda-konversi-akibat berjumlah 4 (empat) data dan takhayul berdasarkan tanda-akibat berjumlah 9 (sembilan) data. Takhayul masyarakat Suku Dayak Bulusu yang masih berkembang di Desa Sedulun memiliki fungsi-fungsi antara lain, sebagai alat untuk mendidik anak dan remaja berjumlah 4 (empat) data, penebal emosi dan kepercayaan berjumlah 13 (tiga belas) data, sebagai penjelasan yang dapat diterima akal berjumlah 14 (empat belas) data, proyeksi khayalan suatu kolektif berjumlah 9 (sembilan) data, dan pelipur lara berjumlah 6 (enam) data. Makna takhayul masyarakat Suku Dayak Bulusu di Desa Sedulun, Kabupaten Tana Tidung ditimbulkan dari hubungan asosiasi. Selain itu makna yang terkandung didominasi oleh makna falsafah kehidupan untuk mengatur dan mengawasi setiap norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Makna tersebut dapat berupa nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam sekitar dan hubungan manusia dengan Tuhan.
Kata Kunci: Ungkapan Kepercayaan Takhayul, Suku Dayak Bulusu, Kalimantan Utara, Kajian Folklor
The Dayak Bulusu Tribe of Sedulun Village, Tana Tidung Regency, still holds superstitious beliefs that are a reflection of indigenous wisdom. This study was out to characterize the nature, significance, and applications of the Dayak Bulusu Tribe's superstition in Sedulun Village, Tana Tidung Regency. The approach used to collect the data was interviewing. A qualitative descriptive method was employed in this research project. The study's conclusions demonstrated how the Dayak Bulusu Tribe's views were still evolving in Sedulun Village, Tana Tidung Regency. The form of superstition found in Sedulun Village, Tana Tidung Regency was described into the following patterns or forms: superstition based on the form of cause-effect totalling 28 (twenty eight) data, superstition based on the form of effect-cause totalling 5 (five) data, superstition based on the form of sign- conversion-effect totalling 4 (four) data and superstition based on sign-effect totalling 9 (nine) data. The superstitions of the Dayak Bulusu Tribe that are still developing in Sedulun Village have functions, among others, as a tool to educate children and adolescents totalling 4 (four) data, thickening emotions and beliefs totalling 13 (thirteen) data, as an explanation that can be accepted by reason totalling 14 (fourteen) data, a projection of a collective imagination totalling 9 (nine) data, and a solace totalling 6 (six) data. The Dayak Bulusu Tribe in Sedulun Village, Tana Tidung Regency, has superstitions that have meaning derived from associational links. Furthermore, the meaning of the philosophy of life, which governs and oversees the application of all communal norms, predominates over the content. Values that govern how people interact with one another, the environment, and God are some examples of how this meaning might be expressed. Keywords: Expression of Superstitious Beliefs, Dayak Bulusu Tribe, North Kalimantan, Folklore Study