Analisis Pertumbuhan Alometrik Dan Indeks Kondisi Tapal Kuda (Tachypleus tridentatus) Di Muara Sungai Sesayap Kabupaten Tana Tidung | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Pertumbuhan Alometrik Dan Indeks Kondisi Tapal Kuda (Tachypleus tridentatus) Di Muara Sungai Sesayap Kabupaten Tana Tidung

Analisis Pertumbuhan Alometrik Dan Indeks Kondisi Tapal Kuda (Tachypleus tridentatus) Di Muara Sungai Sesayap Kabupaten Tana Tidung

Pengarang : Musayyada - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Muara sungai Sesayap, yang terletak di Kabupaten Tanah Tidung Provinsi Kalimantan Utara, Muara adalah daerah dimana sungai atau sungai besar mengalir ke laut atau ke kolom air yang lebih besar. Muara merupakan ekosistem yang sangat dinamis dan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi (Bianchi, 2007). Keanekaragaman hayati dimuara sangat tinggi karena kondisi tersebut menciptakan habitat yang unik dan mendukung berbagai spesies hewan dan tumbuhan yang tidak dapat hidup di tempat lain. Di muara, terdapat berbagai jenis ikan, udang, kepiting dan moluska yang hidup di perairan dangkal dan berlumpur.di wilayah ekosistem pesisir, terdapat beragam potensi sumberdaya hayati laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi, seperti kepiting tapal kuda atau belangkas, yang dikenal luas oleh masyarakat. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode survei langsung di lapangan. Penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling dengan mengikuti nelayan alat tangkap kelong (set net). Pengukuran hasil sampel di laboratorium lapang di tempat hasil tangkapan kelong, setelah di lakukan pengambilan data panjang dan berat serta jenis kelamin, Tapal Kuda dilakukan pelepasan ke alam (release) telah dilakukan penelitian di bulan November – Desember 2023. Hasil penelitian didapatkan dari 100 sampel didapatkan 80 sampel jantan dan 20 sampel betina. Rasio kelamin jantan dan betina yaitu 4:1. Berdasarkan sifat pertumbuhan T. tridentatus baik jantan dan betina memiliki pertumbuhan alometri negatif dan indeks kondisi jantan dan betina di dominiasi bentuk tubuh kurus. Sehingga diperlukan upaya pengelolaan manajemen sumberdaya terhadap T. tridentatus agar tetap lestari dan berkelanjutan dengan dilakukan upaya konservasi.

Kata Kunci: Allometri; Indeks Kondisi; Pertumbuhan; Rasio Kelamin; T. tridentatus

Sesayap River Estuary, Tanah Tidung Regency, North Kalimantan Province, An estuary is an area where a river or large stream flows into the sea or a larger water column. Estuaries are highly dynamic ecosystems with high biodiversity. The biodiversity ofestuaries is very high because these conditions create unique habitats and support a variety of animal and plant species that cannot live anywhere else. Estuaries are home to various species of fish, shrimp, crabs, and mollusks that live in shallow and muddy waters. In the coastal ecosystem area, various potential marine biological resources have high economic value, such as horseshoe crabs or belangkas, which are widely known by the community. The research method was a quantitative descriptive method. Sampling was done by direct survey method in the field—determination of location using purposive sampling method by following fishermen's kelong fishing gear (set net). Measurement of sample results in the field laboratory at the place of kelong catch, after taking data on length weight and sex, Horseshoe was released to nature (release) was carried out in November - December 2023—the results from 100 samples included 80 male and 20 female samples. The male-female sex ratio is 4:1- According to the nature of Tachypleus tridentatus growth, both males and females exhibit negative allometric growth, and a slender body form dominates their condition index. As a result, resource management activities are required to ensure T. tridentatus's long-term viability and conservation. Keywords: Allometry; Condition Index; Growth; Sex Ratio; T. tridentatus

Detail Informasi